Tahap ke 3 Vaksin kini resmi di seluruh penduduk DKI Jakarta yang berusia 18 tahun keatas. Setelah lansia, kini giliran usia remaja dari usia 18 tahun sampai usia 50 tahun. Banyak warga yang cemas tentang vaksin karena banyak yang tidak gratis, namun Pemerintah dan Kementrian Kesehatan RI menetapkan vaksinasi di beberapa titik tertentu secara gratis karena data kasus Covid 19 di Jakarta mengalami kenaikan selama sepekan terakhir.
Membahas soal gratis, vaksinasi bagi penduduk Jakarta harus memenuhi syarat contohnya seperti mendaftar diri lewat internet, KTP, nomer handphone dan sejumlah data diri lainnya. Dalam kegiatan ini masyarakat diminta oleh pihak puskesmas tetap mematuhi protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah. Antrian vaksinasi tersebut mencapai 100 orang lebih perhari namun mayoritas kebanyakan remaja yang didampingi oleh orang tuanya.
Salah satu lokasi vaksin gratis yaitu didaerah Puskesmas Kelurahan Halim Perdana Kusuma, vaksinasi ini berlangsung pada tanggal 7 Juni 2021 dan akan disusul pada vaksinasi ke 2 yaitu pada tanggal 22 Juli 2021. Setelah mendaftar diri lewat internet, peserta vaksin bisa langsung menghadiri tempat vaksin didaerah puskesmas masing masing. Tidak ada jadwal untuk mengikuti vaksin di puskesmas Puskesmas Kelurahan Halim Perdana Kusuma, karena ketika sudah daftar diinternet bisa langsung datang ke tempat vaksin tersebut.
Pemerintah dan pihak puskesmas menganjurkan sebelum melakukan vaksin harus sarapan dan tidak mengonsumsi obat apapun. Peserta vaksin setelah sampai di puskesmas, tidak lupa mengisi biodata dan membawa syarat yang sudah ditetapkan untuk mengelola data diri sebagai peserta vaksin pertama di daerah masing masing. Setelah mengisi biodata, peserta mendapat nomer antrian karena banyak masyarakat yang menghadiri kegiatan tersebut.
Kegiatan vaksinasi ini per harinya dibuka pada pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Ada dua jesin vaksin yang digunakan pihak puskesmas Halim Perdana Kusuma pada kegiatan vaksinasi tersebut yaitu vaksin sinovac dan vaksin AstraZeneca.
Vaksin Sinovac merupakan vaksin yang mengandung virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak aktiv. Penyuntikan vaksin sinovac akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus yang sudah tidak aktif ini dan memproduksi antibodi untuk melawannya sehingga tidak terjadi infeksi Covid 19. Efek samping vaksin sinovac bisa menyebabkan bengkak di tempat bekas suntikan, demam, mual dan lain lain.
Vaksin AstraZeneca atau AZD1222 adalah vaksin untuk mencegah penyakit Covid 19. Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Oxford dan AstraZeneca yang dikembangkan sejak Februari 2020. Vaksin AstraZeneca telah menjalani uji klinis di Inggris dan wilayah lainnya, vaksin ini memiliki nilai efikasi (perlindungan terhadap Covid 19).
Petugas Puskesmas Kelurahan Halim Perdana Kusuma sangat menghawatirkan peserta yang tensinya rendah dan terkena efek samping vaksin, oleh karena itu dokter tidak menganjurkan setelah vaksin bekerja atau beraktivitas penuh selama 1 hari, diminta untuk istirahat full 1 hari untuk dirumah.
Namun setelah mendapatkan vaksin Covid 19 ini, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah, ketika sudah divaksin bukan waktunya untuk berfoya foya dengan keadaan, bisa saja yang sudah divaksin terkena virus Covid 19 karena tidak mengikuti protokol kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H