Indahnya putaran bumi membawaku berada di heningnya semesta. lamat-lamat kurenungi dunia fatamorgana ini dengan nurani yg merintih..
Perputaran adalah sebuah kehidupan, sedangkan berhenti adalah sebuah kematian. Kehidupan adalah gerak tanpa henti, seandainya berhentipun toh hanyalah persiapan untuk hidup kembali. Sedangkan kematian adalah berhentinya gerak. Kehidupan dan kematian adalah sisi lain dari dunia yg sejatinya penuh duka nestapa.
Dunia selalu berputar cepat, tak sedetik pun waktu untuk bisa mengistirahatkan putarannya. Seandainya putarannya berhenti sejenak saja, kemungkinan besar akan terjadi goncangan yg super dahsyat bahkan disebut Kiamat. (wallahu alam)
Sungguh mengherankan dunia ini yg hakekatnya penuh racun berbisa yg justru dicintainya. manusia di dunia ini tak lain hanyalah objek sasaran segala musibah dan bulan bulanan pristiwa. kalaupun jiwanya selamat, dia akan terkena musibah pada anggota tubuhnya. kalaupun anggota tubuhnya selamat, dia pasti mendapat cobaan dengan hilangnya orang orang yg dicintainnya. selain itu, kalaupun dia ditakdirkan selamat dari semua itu, maka masa tua akan tetap menunggunya yg berujung ke liang lahat.
"Bukankah tidak ada yg ditunggu orang sehat selain sakit, bukankah tidak ada yg ditunggu orang dewasa selain masa tua. bukankah tidak ada yg ditunggu oleh apapun dan siapapun selain kebinasaan.?"
Lembaran hari demi hari yg dilewati dengan kendaraan umur di punggungnya. Manusia adalah budak dunia dengan bermacam-macam keinginan yg menyebabkan dia HINA atau MULIA.
**via hape..ba'da subuh..saat lelah menguasai tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H