Mohon tunggu...
Agoes Noegraha S.Farm, Apt.
Agoes Noegraha S.Farm, Apt. Mohon Tunggu... -

Apoteker

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Diabetes Mellitus

23 Agustus 2013   08:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:56 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekelompok gangguan metabolik khronik, yang ditandai oleh hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, protein,disebabkan oleh defek sekresi insulin, sensitivitas insulin atau keduanya dan mengakibatkan terjadinya komplikasi kronis termasuk mikrovaskular, makrovaskular dan neuropati.

DM merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat sering menyebut penyakit ini  dengan istilah penyakit gula. Disebut penyakit gula karena kadar glukosa dalam darah penderita tinggi (hiperglikemia), yaitu lebih besar dari 126 mg/dL pada pemeriksaan gula darah puasa (GDP), dan lebih besar dari 200 mg/dL pada pemeriksaan dua jam setelah makan (gula darah acak/GDA). Gejala khas DM diantaranya Polifagi (peningkatan nafsu makan), poliuria (pengeluaran urin melebihi normal yaitu sekitar > 3 liter perhari), polidipsi (peningkatan rasa haus yang berlebihan akibat poliuria), lemas dan berat badan turun. Gejala lain yang sering dikeluhkan oleh pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi, luka pada kulit yang tidak kunjung sembuh. Gejala lain timbul yang berkaitan dengan hiperglikemia seperti penglihatan kabur, ekstrimitas kaku, gatal, mengantuk, dan infeksi saluran kemih yang persisten.

DM disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) hormon insulin yang bersifat absolut (mutlak) atau relatif. Hormon insulin berpengaruh pada proses metabolisme karbohidrat. Disebut kekurangan insulin absolut (mutlak) jika sel beta pankreas dalam tubuh rusak sehingga tidak dapat memproduksi insulin, ini dikenal dengan DM tipe I. Sedangkan pada kekurangan insulin yang bersifat relatif, sel beta pankreas masih bisa menghasilkan insulin akan tetapi kualitas atau kuantitasnya kurang, bisa juga karena resistensi reseptor insulin, ini dikenal dengan DM tipe II.

Untuk pengobatan DM tipe I dibutuhkan pemberian hormon insulin secara reguler kepada pasien untuk menjaga kadar gula darah tetap normal. Sedangkan pada pasien DM tipe II dapat diberikan obat oral anti diabet. Ada beberapa golongan obat oral antidiabetes diantaranya obat golongan Sulfonilurea (berfungsi meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas), golongan biguanide (berfungsi menekan nafsu makan cocok untuk orang obesitas), golongan Glukosidase inhibitor (berfungsi menghambat  enzim α glukosidase), dan golongan Thiazolidindion (berfungsi meningkatkan kepekaan insulin ke otot, jaringan lemak, dan hati).

Selain terapi obat-obatan untuk mengatasi diabetes mellitus dapat dilakukan dengan berolahraga secara teratur, dan menjaga pola makan. Selain itu juga melakukan check-up kesehatan secara rutin ke dokter praktek, puskesmas, ataupun rumah sakit terdekat. Kenalilah DM sejak dini agar terhindar dari resiko negatifnya. (www.agoesnoegraha.wordpress.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun