Mohon tunggu...
agus sudianto
agus sudianto Mohon Tunggu... -

Saya hanya seorang supir truck, yang belajar memahami jalan raya dan jalan hidup melalui kompasiana. Tinggal di Tanggulangin, bertetangga dekat dengan lumpur lapindo yang semakin menawan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ma'afkan Aku Ayah

8 Juni 2010   06:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:40 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hallo teman...., apa kabar semua ?,saya berharap semua temanku dalam keadaan sehat walafiat.

asslamualaikum,

cerita ini kisah seorang anak yang tidak tau berterima kasih,

Aku terlahir di keluarga yang terhormat dan terpandang di sidoarjo.dengan berjalannya waktu,Aku masih sekolah di salah satu STM di Surabaya.tiba - tiba Aku di panggil oleh Wali kelas untuk menghadap ke Kantor.Dan ternyata, Aku di suruh pulang karena Ayahku sakit.

Waktu itu belum ada yang bisa menggantikan bisnis Ayahku, Aku 5 bersaudarah, karena anaknya yang masih sekolah,Ibu hanya seorang Ibu rumah tangga yang soleha,tapi dia juga punya tambak ikan.Ayahku akirnya di rawat di rumah sakit sidoarjo selama 1th.Karena sakitnya yang komplikasi itu untuk tinggal di Rumah sakit agak lama.Akirnya Ayahku di perbolehkan pulang, karena sudah mendapatkan hasil yang memuaskan.Tapi dia tidak bisa bekerja lagi, di karenakan fisiknya sudah mati separo ( struk ).

Untuk usahanya, akirnya berjalan dengan apa adanya dan tidak ada peningkatan,di karenakan belum ada yang bisa menjalankan usahanya.

12 tahun sudah Ayahku menjalani hidup dengan keadaan sakit,dan tidak ada yang bekarja,hanya mendapat penghasilan dari panen tambak ikan milik ibu.

Pada suatu ketika, Aku keluar dari Rumah bermaksud untuk mencari pekerjaan.Dan apa yang aku dapat, Aku malah berteman dengan banyak Orang yang bermasalah.Karena Aku harus bisa mendapatkan UANG yang besar, dan tidak tau harus bekerja apa, Aku ikut saja sama teman baruku yang katanya mengajakku bekerja.Memang Aku mendapatkn apa yang di katakan temanku,tapi kehidupanku berbalik 180 derajat.Tadinya seorang anak yang nurut pada ke dua Orang tua, sekarang malah sebaliknya.

Aku terjerumus pada lingkaran Setan, Aku menjadi Anak jalanan, dan parahnya lagi, Aku menjual dan memakai NARKOBA.Beberapa tahun sudah Aku menjalani hidup dengan keadaan ON tiap hari.Dan untungnya Aku tidak pernah berurusan dengan yang berwajib.

Gak ada angin, gak ada hujan, Ibuku telfon Aku dan dia bilang harus pulang sekarang dikarenakan Ayahku sakit keras.Aku langsung pulang karena Aku takut kehilangan Orang kesayanganku.Sesampai di rumah, Aku duduk di sebelah ke dua Orang tuaku.Mereka bertanya, "kemana saja kamu selama ini, dan apa yang kamu dapatkan, kok sampai tidak pernah pulang".Aku menjawab dengan berbohong supaya Mereka tidak berfikir yang negatif.

Selah beberapa menit,Ayahku pesan kalau kamu hidup yang hati - hati dan jangan merugikan diri sendiri atau orang lain.Tiba - tiba Ayahku minta tidur di pangkuanku, dan Aku persilahkn.Dia terus memandngi Aku dan memegang pipiku, seolah Dia kasian dengan gaya hidupku sekarang.Ibu dan saudarahku berpamitan mau ke Apotik untuk beli obat.Ibu dan saudarku belum sampai rumah,dan ternyata Ayahku ternyata sudh tidak bernafas lagi.Aku terkejut, panik, dan tidak tau Aku harus berbuat apa,sampai Ibu pulang Ayahku masih di pangkuanku.Aku tidak bisa bicara dan hanya menangis menyesali diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun