Mohon tunggu...
agoeng widyatmoko
agoeng widyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha pengolah cerita untuk beragam media

Saya adalah pemerhati bangsa dan sekaligus praktikan yang peduli pada perubahan diri dan lingkungan. Untuk hidup, saya menulis banyak hal. Dan kini, saya hidup untuk menulis dan menginspirasi dengan cara-cara yang sederhana, namun mudah dimengerti dan dipraktikkan bersama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sponsor Utama Bernama Meme dan Story Telling

30 Agustus 2018   13:24 Diperbarui: 30 Agustus 2018   13:30 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar dari Cuitan akun @AmmarGill

Dari sejak awal Asian Games 2018 dimulai, ketika tahu nama Bambang Hartono---orang terkaya di Indonesia versi Forbes---terjun langsung jadi salah satu atlet, saya langsung setengah "curiga". Apa lagi yang dicari? Terkaya, tertua, tapi masih aktif membela negara. Satu nilai positif tentunya. Lantas, setelah dimulai kejuaraan, berhasil menyabet medali perunggu. Prestasi yang layak dibanggakan.

Ujungnya, hadir berita dari hampir semua media massa. Belum lagi muncul meme-meme unik tentangnya. Silakan cari sendiri. Jumlahnya ratusan ribu. Viral! Inilah salah satu berita viral selain kisah viral lain, seperti kisah heroik Antony Ginting saat kram, Jojo yang buka baju ketika juara bulutangkis, sampai Hanifan Yudani yang memeluk dua kontestan Pilpres 2019.

Kembali tentang kisah Bambang Hartono. Orang pasti penasaran tentang sosoknya. Silakan googling namanya, setidaknya ada 5,5 juta hasil pencarian! Dan, hampir semua terkait---langsung dan tidak langsung---dengan kekayaan dan usahanya. Di sinilah "kecurigaan" saya mulai terbukti. Sebagai pegiat story telling alias tukang cerita, saya menemukan satu benang merah yang mungkin tak akan orang duga.

Iseng, saya coba cek di website resmi Asian Games id.asiangames2018.id. Pada bagian laman paling bawah, saya pelototi satu per satu siapa saja sponsor resmi Asian Games. Konon, untuk masuk di jajaran sponsor resmi ini, harus keluar miliar bahkan ratusan miliar. 

Wajar, sebab perhelatan olahraga terbesar Asia ini memang butuh dana triliunan. Dan... betul dugaan saya! Perusahaan besar milik Bambang Hartono tidak ada di salah satu jajaran sponsor!

Entah, bisa jadi grup usahanya tetap menjadi sponsor, tapi mungkin hanya dari salah satu anak perusahaan. Namun, bagi saya, ini langkah beyond of the box! Bayangkan, tanpa harus jadi sponsor di Asian Games, tapi ekspos tentang Bambang Hartono---yang sekaligus membawa nama si perusahaan rokok dan bank swasta terbesar itu---muncul di mana-mana! Kisah dan meme dari Bambang Hartono membuat orang jadi tahu dan penasaran tentang semua sepak terjang dan usahanya! 

Belum lagi ditambah bagaimana Blibli.com dan Tiket.com---keduanya anak perusahaan grup usaha milik Bambang Hartono juga---yang diputuskan jadi tempat penjualan tiket Asian Games online resmi. Blibli dan Tiket jadi cerita "penyelamat" di tengah kisruhnya penjualan tiket sebelumnya. Disengaja? Entah, wallahu'alam.

Inilah kekuatan story telling dengan perencanaan yang matang. Kalau yang lain tampil sebagai sponsor resmi yang muncul dengan logo dan tempelan di berbagai arena---plus ekspos lain di media---di sini Bambang Hartono bisa melangkah lebih jauh. Citra positifnya sebagai atlet tertua yang berjuang untuk negara, menjadi story menyentuh yang akhirnya akan meningkatkan citra positif semua perusahaannya.

Tanpa harus keluar miliaran, nama perusahaan Bambang Hartono sudah diceritakan---termasuk diplesetkan dengan beragam versi---banyak orang. Kisah inspiratifnya, juga jadi pesan kuat betapa mereka peduli dengan Indonesia. Tanpa harus bersusah payah, mereka jadi one of the center story dari perhelatan akbar ini. Sponsor lain kecolongan? Ahh... makanya belajar perencanaan story telling.

Agoeng Wid

Tukang Cerita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun