Magrib adalah masa tubuh mulai perlu istirahat setelah seharian beraktivitas. Ini adalah waktu jeda sebelum menuju Isya.
Isya adalah waktu tubuh kembali segera diistirahatkan. Setelah aktif sejak subuh, dzuhur, ashar, hingga magrib, inilah sirkulasi yang paling bisa membuat kita ingat bahwa tubuh juga punya hak untuk kembali mengumpulkan energi.
Hasilnya? Silakan coba sendiri. Saya sendiri masih dalam “masa percobaan” karena baru belakangan tersadarkan. Tapi efeknya luar biasa. Beberapa meeting yang sering kali bertabrakan jadwalnya, tiba-tiba saja sudah “teratur” dengan sendirinya. Pekerjaan yang dulu sering kali butuh waktu lama untuk selesai, tiba-tiba saja sudah sering dimudahkan ketemu solusinya.
Lalu apa hubungannya dengan puasanya yang hanya sebulan? Hukum 1:11 lagi-lagi menurut “rasa” saya akan berlaku lagi. Satu bulan puasa akan menjadikan 11 bulan berikutnya jadi lebih dimudahkan.
Coba lihat pengalaman-pengalaman sebelumnya. Rata-rata silaturahim terjadi sekitar bulan ini. Itu sering kali “merangkum” silaturahim dari saudara-saudara jauh yang kadang saling bertegur sapa saja tak biasa. Lalu, lihat dari sisi kegembiraan. Cukup sebulan saja, ternyata bisa mengundang bahagia yang tak gampang dilupakan. Apalagi kalau bukan THR? Itu kalau dari urusan duniawi.
Urusan hubungan spiritual bagaimana? Coba lihat bagaimana Allah menyediakan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Belum lagi kalau saat maaf-maafan. Yang punya dendam setahun bisa—kalau ikhlas—terhapus dengan sekali salaman. Yang jarang baca Al Qur’an, tiba-tiba banyak teman untuk tadarusan sehingga sebulan bisa khatam.
Jadi, mengapa kita tidak memaksimalkan SATU BULAN ini untuk ibadah khusyuk demi 11 bulan yang berkelimpahan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H