Mohon tunggu...
Agnis Qonita
Agnis Qonita Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Saya mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Penerapan Konsep Masyarakat Madani di Lingkungan Pendidikan

10 Juni 2023   21:18 Diperbarui: 10 Juni 2023   21:29 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Konsep masyarakat madani merupakan sebuah konsep yang berasal dari pemikiran dalam tradisi Islam. Istilah "madani" berasal dari kata "madinah" yang berarti "kota" dalam bahasa Arab, dan ini mengacu pada Madinah yang merupakan kota di Arab Saudi yang menjadi pusat pertumbuhan masyarakat Islam pada masa awal Islam. Masyarakat madani merupakan model masyarakat kota yang dibangun oleh Nabi Muhammad pasca hijrah ke Madinah. Nurcholish Madjid, ia menyatakan bahwa istilah madani merujuk pada masyarakat Islam yang dibangun oleh Nabi Muhammad (Wawan Mas'udi, 1999: 167). Konsep masyarakat madani ini memberikan contoh sikap gotong royong kepada umatnya. 

Selanjutnya, Nabi mempererat hubungan persaudaraan antara kaum Anshar dan Muhajirin tanpa memandang suku dan ras. Terakhir Nabi membangun sebuah masyarakat bernegara yang didukung seluruh rakyatnya. Konsep madani muncul pertama kali di Indonesia pada tahun 1995, di mana Anwar Ibrahim yang saat itu menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Wakil Perdana Menteri Malaysia menyebut kata "masyarakat madani" (Aceng Kosasih, 2000: 2-3). 

Pada saat Orde baru runtuh istilah masyarakat madani popular yang memiliki arti sebagai masyarakat kota yang mempunyai perangai dinamis, berfikir logis, berpola hidup praktis, berwawasan luas, dan kreatif serta memiliki budi pekerti yang mulia. Penerapan konsep Masyarakat Madani pada lingkungan pendidikan dapat memiliki dampak positif yang signifikan. Masyarakat Madani mengacu pada konsep masyarakat yang berdasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi, partisipasi aktif, keadilan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Dengan begitu konsep pada masyarakat madani ini akan membentuk lingkungan pedidikan sebagai berikut  :

1. Keaktifan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Siswa didorong untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, berdiskusi, berkolaborasi dengan teman sebaya, dan menerapkan pengetahuan dalam konteks kehidupan nyata.Dikarenakan masyarakat madani mendorong partisipasi aktif warga negara dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan masyarakat.

2. Konsep masyarakat madani menekankan pentingnya pemerintahan yang adil dan transparan. Sesuai dengan prinsip masyarakat keadilan,maka itu dapat diterapkan dalam lingkungan pendidikan untuk memastikan akses pendidikan yang adil dan setara bagi semua siswa tanpa memandang latar belakang mereka. Hal ini dapat berarti memperhatikan kebutuhan khusus siswa, memberikan peluang yang sama untuk belajar, dan mengatasi kesenjangan pendidikan. Implementasikan berupa dengan pemberian penghargaan kepada seseorang berdasarkan prestasi bukan berdasarkan kesukuan,  latar belakang,agama, ras serta prinsip musyawarah.

3. Kebebasan siswa dalam berpikir kritis, melalukan minat dan bakat dalam pembelajaran . Dikarenakan  masyarakat madani melindungi dan menghormati kebebasan individu, termasuk kebebasan berbicara, berpikir, beragama, dan berkumpul secara damai. Masyarakat madani menghargai pluralisme dan mengakui keberagaman masyarakat.

4. Pada konsep masyarakat madani mempromosikan nilai-nilai karakter seperti toleransi, saling menghormati, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Lingkungan pendidikan yang didasarkan pada Masyarakat Madani dapat memberikan perhatian khusus pada pendidikan karakter, yang melibatkan pengembangan nilai-nilai moral dan etika dalam proses pembelajaran. Nilai-nilai tersebut menjadi filter generasi muda dalam menghadapi perubahan zaman yang semakin menglobal. Melalui nilai-nilai tersebut generasi muda dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk bagi mereka.

5. Pendidikan kewarganegaraan harus menjadi bagian penting dari implementasi masyarakat madani berpendidikan. Ini melibatkan pembelajaran tentang hak, tanggung jawab, dan peran warga negara dalam masyarakat yang demokratis. Pendidikan kewarganegaraan harus mendorong pemahaman tentang pluralisme, toleransi, dialog, dan partisipasi politik yang bertanggung jawab.

Penting untuk dicatat bahwa konsep masyarakat madani tidak terbatas hanya pada masyarakat Muslim, tetapi dapat diadopsi dan diimplementasikan oleh berbagai kelompok masyarakat yang menganut prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan keterlibatan warga Negara, maka konsep masyarakat madani dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran. 

Dengan pendekatan konsep ini, diharapkan pendidikan dapat menjadi sarana yang kuat untuk membentuk masyarakat yang lebih baik dan madani. Namun, dalam mengimplementasikan ini tidak mudah karena perbedaan kebudayaan Indonesia dan Arab perlunya pengajian yang lebih banyak, tetapi sebelum masuk ke era pendidikan perlunya pendidikan sejak dini yang di terapkan melalui keluarga. Keluarga yang merupakan tempat belajar pertama anak harus dapat membiasakan anak dalam bersikap. Selanjutnya pendidikan formal menjadikan pematang dari pembiasaan pendidikan keluraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun