Ucapan munafik adalah tidak sesuainya ucapan dengan hati untuk tujuan membohongi lawan bicara.
Jika ucapak munafik itu berkaitan dengan akidah, maka hukumnya jelas kufur. Misalnya, kebohongan yang diucapkan kaum munafik Madinah kepada Rasulullah dan sahabatnya. Mereka mengaku iman dihadapan Rasuk tetapi menyatakan kufur tatkala dibelakang Rasul. Akan tetapi, jika seseorang berpura-pura menyatakan rasa senang kepada anda, padahal sebenarnya dia sangat membenci anda, maka ucapan orang tersebut adalah haram dan dosa.
Masih termasuk dalam kategori munafik adalah ucapan Anda yang melegitimasi segala kebohongan, meskipun Anda sendiri tidak terlibat didalamnya. Dalam hal ini, kita hendaklah perhatikan peringatan dalam hadist berikut:
Sesungguhnya Nabi bersabda kepada Ka'ab, "Semoga Allah melindungimu dari pemerintahan bodoh itu?" Rasul menjawab, "Mereka adalah para penguasa (pemerintah) yang ada sudahku. Mereka tidak menjalankan petunjukku, tidak menerangi jalan pemerintahannya dengan sunahku. Barangsiapa membenarkan kebohongannya dan memberi dukungan atas kezalimannya, maka bukanlah mereka dari golonganku dan aku bukan dari golongan mereka." ( H. R. Turmudzi dari Jabir)
Oleh karena itu, berusahalah memberanikan diri mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah, seberat apapun resiko yang bakal anda tanggung, sehingga anda selamat dari dosa lisan yang Munafik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H