Mohon tunggu...
Agnikarma
Agnikarma Mohon Tunggu... -

N/A

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semangkuk Soto dan Peluru (2)

6 Maret 2011   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:01 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari barisan makam tanpa nisan itu mengalun samar-samar...
"
Mentari menyala disini
Di sini di dalam hatiku
Gemuruhnya hingga di sini
Di sini di urat syarafku

Meskipun tembok yang tinggi mengurungku
Berlapis pagar duri di sekitarku
Tak satupun yang sanggup menghalangiku
Menyala di dalam hatiku

Hari ini hari milikku
Juga esok masih terbentang
Dan mentari kan tetap menyala
Di sini di dalam hatiku
"

*Mentari, cipt. Iwan Abdurahman.

Bandung, 4 Maret 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun