Mohon tunggu...
agnia fitri
agnia fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta

Pencinta nasi goreng dan insyallah menjadi vloger besar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Peran Scientist Penting dalam Global Warming?

27 Juni 2024   19:13 Diperbarui: 27 Juni 2024   19:15 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by: VektorMasterHQ/Pinterest

Perlu teman-teman ketahui, selain para pemerintah yang berpartisipasi dalam mengurangi global warming tentu juga ada peran para ahli terutama scientist yang ikut andil dalam hal ini. Para ilmuwan juga berperan dalam menginformasikan perubahan iklim pada publik dan juga mengomunikasikan resiko-resiko yang akan terjadi dikemudian hari. Tentu hal ini juga menguntungkan baginya dimana ia dapat mengumpulkan data atau bisa mengembangkan model projectnya. Diketahui bahwa suhu bumi saat ini terus meningkat disetiap tahunnya hampir mencapai 1-2 derajat Farenheit. 

Hal ini mungkin terlihat sedikit, namun dampaknya sangat besar dan tidak terfikirkan, seperti kebakaran hutan misalnya. Dalam masalah global warming, selain pemerintah yang membuat perjanjian antar negara, kita juga membutuhkan sesuatu yang cepat dan mampu mengurangi global warming ini secara bertahap. Dan para ilmuwan lah saat ini sudah banyak mengeluarkan teknologi inovasi terbarukan untuk mengurangi global warming ini. Menurut perusahaan konsultan Global BCG, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau dikenal sebagai AI akan memainkan peran penting dalam upaya adaptasi iklim. BCG mengidentifikasi beberapa area di mana AI dapat memberikan dampak yang signifikan. contoh potensi AI ialah yang ditunjukkan oleh Pano AI yang ada di San Fransisco untuk mendeteksi kebakaran hutan.

Global warming saat ini sudah tidak terkendali dan bisa kapan saja membuat populasi manusia didunia punah seperti halnya hewan-hewan yang tidak dapat hidup karena kehilangan tempat tinggal. Dilansir dalam climate. gov By NOOA mengenai pemanasan global, menyebutkan bahwa April 2024 adalah April terpanas yang tercatat di dunia dalam rekor 175 tahun. Suhu permukaan global April tahun ini mencapai 1,32 C (2,38 F) di atas rata-rata abad ke-20 13,7 C (56,7 F). Ini temperatur pada april 2020 yang mencapai 0,18 C (0,32 F) dan bulan kesebelas berturut-turut dari rekor suhu global tertinggi. April 2024 menandai April ke-48 berturut-turut dengan suhu global, setidaknya secara nominal, di atas rata-rata abad ke-20.  

adakah kegiatan mendukung para ilmuwan selain meneliti?

ya, tentu ada. kegitan para ahli bukan hanya meneliti panas bumi saja. melainkan membuat energi terbarukan tanpa membuat global warming meningkat. seperti halnya para ilmuwan kimia yang ikut berkontribusi sesuai bidangnya yaitu:

 1. Mengembangkan teknologi CSS (Carbon, Capture & Storange) yang lebih efisien dan hemat biaya

2. Mengembangan katralis baru untuk konversi sintar matahari menjadi listrik yang lebih efisien

3. Kimia hijau, merancang produk baru berbahan baku bio-based untuk menggantikan bahan bakar fosil.

adakah faktor terbesar suhu bumi semakin meningkat?

 faktor terbesar nya tentu diakibatkan dari tingkah laku manusia sendiri. padahal bumi adalah tempat terakhir manusia hidup. lantas jika bumi hancur, dimana lagi manusia bertempat tinggal?

salah satu faktor yang menjadi penyebab suhu bumi terus meningkat, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun