Menyambut riak-riak awan yang masih terus menutupi Sang Mentari pagi,menunggu giliran menampakkan geliatnya. Mungkin terlewati malam kemarin dengan lelehan air Tuhan yang sedikit membasahi bumi Pertiwi.
Apalah daya hanya itu sekadar tumpahan pengingat yang hadir, otak terasa penuh dengan hari-hari kemarin. Pagi awal kehidupan baru,pengingat rasa syukur yang layaknya terucapkan atas limpahan nikmat-nikmatNya .Â
Susuri liatnya tanah-tanah yang melembek,sedikit sisa air di pesisirnya.
Sungguh indah pagi hari,tanpa beban. Hanya menunggu bahagia yang tersambut hadir di kehidupan.
Selamat Pagi Indonesiaku~Â Agni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H