Mohon tunggu...
Agnez Mutia
Agnez Mutia Mohon Tunggu... -

cerpenagnez.wordpress.com Membaca dengan hati, menyimak dengan jiwa, memaknai dengan pikiran jernih. Setiap kalimat terungkap adalah warna pelangi kehidupan, air yang mengalir, dan angin yang bersemilir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita

10 Maret 2017   23:05 Diperbarui: 10 Maret 2017   23:28 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekitar dua tahun lalu, masih saya ingat betul ketika dengan gamblang kalimat itu terucap. Di hadapan kami, semua yang menggerakan roda tanpa terkecuali. Seseorang yang kiranya dipercaya, didaulat untuk memiliki kewenangan penuh tentunya kata-katanya sangatlah dijadikan anutan, dan kami tanpa terkecuali tidak satupun menganggap ucapannya itu adalah sedang bersenda gurau.

“Kalau ini (project) berhasil, Insha Allah akan ada peningkatan income bagi kita.”

Menjadi terpelajar adalah identik dan berbanding lurus dengan penggunaan bahasa. Kata ‘kita’ pada saat itu maka pengenaannya adalah seluruh orang yang terlibat dalam perbincangan, lebih lagi perbincangan tersebut merupakan forum di mana seluruh kru hadir tanpa terkecuali diundang dalam satu ruangan. Kalau yang dimaksud tidak melibatkan seluruh orang dalam perbincangan, hanya untuk segelintir orang saja, maka tidak perlulah menggunakan kata ‘kita’ lebih lagi dikumandangkannya kepada semua yang hadir. Saran saya, buat saja semacam forum ‘petak umpet’ sehingga kata ‘kita’ tidak menjadi salah sasaran dan penempatannya.

‘Kita’….. saya pikir….ya kita semua, termasuk para penggerak roda yang mungkin karena posisi penggerak roda ada di bawah atau di belakang, sehingga ketika ada kata ‘kita’ nggak mengena ke kita. Fenomena unik di balik tengah rendahnya harga si emas hitam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun