Mohon tunggu...
Agnez Mutia
Agnez Mutia Mohon Tunggu... -

cerpenagnez.wordpress.com Membaca dengan hati, menyimak dengan jiwa, memaknai dengan pikiran jernih. Setiap kalimat terungkap adalah warna pelangi kehidupan, air yang mengalir, dan angin yang bersemilir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebatas Kata

13 Juni 2013   11:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jikalau lama kita tak saling bicara
Jikalau badan pun bersua hanya karena beradanya
Jikalau suatu sebab perkara mengurung kita dalam sunyi
Jikalau hati pun terlalu julang untuk ungkap lewat sebait dua bait kata

masihlah patut kita bersyukur pada Ar Rahman
dengan sayang-Nya yang tak pernah abaikan
dua jiwa yang kadang terseret arus menuju senyapnya malam gelita
gelombang magnetika kuasa-Nya menarik nurani kembali dalam lingkaran orbitnya

Sekembalinya kita dari pengembaraan sendiri-sendiri
rindu pun membuncah pada persuaan kata
ya, sebatas bercumbu dalam cabaran kata, tak lebih
bukan berupa pelukan dan ciuman kehangatan
atau pertukaran cairan sebagai tanda ikatan kemesraan

sebatas bercumbu dalam cabaran kata
memenjarakan selamanya gejolak tersirat
agar keharmonisan tetap tercipta
agar rindu yang kita miliki tak akan pernah lekang oleh putaran waktu
agar gelora tak lekas menjadi usang dan membosankan

karena hanya kata yang mampu kita miliki
yang urainya begitu berlimpah hingga kita tidak tahu di mana harus meletakkan tanda titik
hingga mampu tepiskan dahaga akan kekahwatiran
dan hapuskan tetes luka yang kemarin
dan itupun mampu pula mengobarkan api kecemburuan pada setiap pandang mata yang memerhatikan

aah.. apalah yang salah dari kita
jikalau sebatas kata?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun