Di sebuah desa kecil, yang dimana di kelilingi oleh perbukitan hijau hiduplah seorang pemuda yang bernama Roy. Roy adalah seorang pemuda yang sangat bekerja keras dan gigih dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dia orangnya murah senyum dan ramah kepada orang. Namun di balik sikap ramah dan senyuman ada rasa yang tidak bisa di jelaskan, kekosongan yang menggoroti hatinya.
Suatu hari, Roy memutuskan untuk memulai hidup dengan memulai perjalanan spiritual. Ia memasuki gereja yang berada di pinggir sungai, dimana dia mau mencari jawaban atas keraguan dan kebingungan yang dia alami selama ini. Dalam gereja yang sangat sepi itu, dia merenung untuk mencari kedamaian dalam doa.
Bertahun-tahun berlalu, Roy masih merasa dirinya masih terombang-ambing dalam pencarian makna cinta. Hingga suatu hari,ketika ia sedang berdiri depan gereja yang sama, datanglah seorang perempuan yang sudah tua dengan senyuman di wajahnya.Â
Wanita itu, membagikan pengalaman atau kisahnya kepada Roy yang dimana dia juga merasakan dan kehilangan dan bingung mencari makna cinta tuhan kepadanya. Melalui perjalanan yang panjang, wanita tua ini menyadari bahwa jawaban tidak selalu datang dengan mulus. Kadang-kadang, jawaban ketenangan dalam hati, kekuatan untuk terus percaya, meskipun sulit di pahami.Â
Roy terkesan akan perjalanan hidup wanita tua itu. Roy menyadari bahwaakna cinta tuhan tidak selalu harus di pahami tetapi harus di barengi dengan iman yang teguh dan membiarkan cahaya tuhan bersama rohnya untuk menunjukkan jalan yang terbaik.
Dari sini Roy mengerti kedamaian yang ada dalam hatinya. Meskipun banyak pertanyaan yang tidak terjawab namun kehadiran Tuhan selalu ada. Maka cinta tuhan selalu mengisi hati dengan kedamaian yang tak tergantikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H