Mohon tunggu...
agnes salma
agnes salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Menton film/drakor, memasak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Gizi pada Pertumbuhan Anak

28 April 2024   19:36 Diperbarui: 28 April 2024   19:56 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi penerus bangsa adalah anak-anak diera sekarang ini yang tentunya akan meneruskan mempertahankan bangsa. Pembangunan SDM yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk menunjang penerus bangsa yang berkualitas. Anak merupakan sasaran terpenting SDM yang akan menjadi tumpuan masa yang akan datang. Maka dari itu anak harus diberikan sebaik-baiknya gizi sebagai pembentuk fisik,saraf dan otak sebagai kecerdasan manusia. 

Jika mereka kekurangan gizi akan berdampak pada pertumbuhan mereka yang kurang sempurna. Tetapi pembentukannya harus dimulai dari anak ketika masih bayi. 

Pemenuhan produktivitas gizi akan menjadi penunjang utama untuk mencapai tumbuh kembang yang potensial genetiknya. Oleh karena itu pemberian gizi dari ibu akan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan anaknya.

Jika dilihat DiIndonesia sangat tinggi angka kekurangan gizi yaitu mencapai 20 juta lebih. Apalagi didaerah plosok, kemungkinan dari mereka akan sulit memberi beras maupun lauk pauk.  Ibu bisa memberikan ASI eksklusif hingga anak usia 6 bulan serta dilanjutkan dengan MPASI yang akan memberi gizi lengkap dan seimbang. 

Penanganan gizi buruk harus terus berlanjut hingga kapanpun. Harus dengan berbagai upaya dilakukan guna menghilangkan gizi buruk seperti membiasakan anak mengkonsumsi lauk pauk berprotein tinggi, karbohidrat yang cukup serta serat yang tinggi, membiasakan anak mengkonsumsi air yang cukup, membatasi anak terhadap makanan manis, asin dan berlemak tinggi, membiasakan anak sarapan sebelum beraktivitas, pembiasaan anak dengan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun