Mohon tunggu...
Agnes Renita Oktaviani
Agnes Renita Oktaviani Mohon Tunggu... Administrasi - College Student.

Im a college student pursuing her dreams forward.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menunjang bisnis dengan kreativitas, percaya?

10 Oktober 2023   00:32 Diperbarui: 10 Oktober 2023   01:27 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Menunjang bisnis dengan kreativitas, masa iya sih?

Yes! Khususnya pada era sekarang, kreativitas diperlukan banget loh. Apabila disangkutpautkan dengan bisnis, tantangan serta saingan yang semakin berkembang dan beragam, plus kita nggak pernah tahu sudah seberapa jauh para pelaku bisnis di luar sana berinovasi hingga bisnisnya semakin maju. Jadi kebayang kan, seberapa besarnya dampak kreativitas pada bisnis kita.

Tapi, gimana sih sebenarnya teknik atau metode berpikir kreatif? 

Jangan khawatir, berikut salah satu metode CREATE yang populer di kalangan wirausahawan yang pastinya bisa kita terapkan di bisnis kita:

  • Combination (membuat atau menemukan kombinasi baru)

Wah wah, sesuatu yang baru tuh emang selalu menyenangkan dan menarik loh! Ada yang masih ingat dengan fenomena es kepal milo? Siapa yang ngira coba kalau kombinasi es serut pakai susu kental manis cokelat dipadukan dengan berbagai macam topping bisa seheboh itu sebagai sebuah jajanan sederhana di kalangan masyarakat. Padahal yang beredar pada umumnya, es serut ya pakai sirup manis buah. Tapi kombinasi yang satu ini berhasil menarik animo masyarakat.

Nah, sama dengan combination. Kita harus mampu membuat kombinasi baru, jadilah trendsetter. Berani beda dari yang lain.

  • Random (menggunakan masukan atau input yang random/tiba-tiba)

Nggak ada salahnya untuk sesekali menerima mendengarkan masukan/input orang-orang. Apalagi kita sebagai pelaku bisnis/wirausaha, target pasar luas, tidak memungkinan satu-dua feedback kita dapatkan sebagai masukan. Justru di beberapa kasus, masukan itu amat sangat diperlukan bagi para pelaku bisnis sebagai evaluasi.

Di mana, pada umumnya evaluasi menjadi salah satu faktor utama berkembangnya sebuah bisnis.

Sebagai contoh, menjual ayam geprek dengan kemasan kertas bungkus nasi. Setelah bisnis berjalan beberapa waktu, muncullah masukan untuk meng-upgrade kemasan menjadi kotak plastik. Alasannya, agar lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana. Tambah lagi, kotak plastiknya tahan panas di microwave. Hal ini membuat beberapa orang yang ingin menghangatkan makanannya kembali dengan mudah. Hasilnya, banyak orang tertarik membeli lebih dari satu dalam satu waktu untuk di makan nanti. Karena makanannya bisa dibawa jarak jauh secara aman, tidak tumpah dan bocor/merembes, bisa dihangatkan lagi pula. Praktis!

  • Elimination (menghilangkan atau mengeleminasi beberapa bagian dari produk)

Pada bagian ini mungkin terdengar negatif ya. Eits, jangan salah sangka dulu. Pernah kepikiran gak kalau sebuah eliminasi justru dapat menjadi sebuah inovasi atau hal yang baru?

Jus alpukat terbuat dari buah alpukat yang diblender hingga halus, begitulah pada umumnya. Namun, saat ini kita juga mengenal olahan minuman alpukat yang lain daripada sekedar jus alpukat. Siapa yang tahu "Alpukat Kocok"? 

Alpukat kocok terbuat dari buah alpukat yang dihancurkan kasar (tidak sampai halus) dan dikocok bersamaan es dan susu. Cara menikmatinya tidak beda jauh dengan menikmati jus alpukat. Namun pada Alpukat Kocok, kita bisa merasakan sensasi menggigit potongan-potongan kecil buah alpukat. 

Dari sini kita bisa melihat suatu hal/proses yang dieliminasi dari pembuatan minuman alpukat pada umumnya, yaitu proses blender. Daripada blender, kita hanya cacah buah alpukat dan mengocoknya dengan susu. Voila! Kita dapatkan sensasi menikmati minuman buah alpukat yang baru. Sungguh sebuah eliminasi yang menjadi sebuah inovasi baru bukan?

  • Alternative (menggunakan alternatif lain)

Mencari sebuah alternatif terkadang bukanlah sebuah proses yang singkat. Namun, sebuah alternatif pada umumnya kita butuhkan cepat, seiringan dengan urgensi. 

Seperti contohnya, bisnis jus buah. Alat juicer yang biasa digunakan sedang rusak. Lantas apakah bisnis di hari itu harus tutup? Tentu tidak. Solusi pertama adalah diperbaiki, namun perbaikan alat tidaklah instan. Membeli alat baru? tentu memakan cost yang luar biasa banyak untuk membeli sebuah juicer baru.

Berpikir cepat dan tangkas, mencari alternatif agar bisnis tetap berjalan. Mengganti alat juicer dengan blender yang ada di rumah. Untuk menjamin kualitas jus buah yang smooth, dilakukan penyaringan menggunakan saringan halus agar tekstur jus buah tetap terjaga.

Bisnis dan pemasukan tetap berjalan!

  • Turn Around (mencoba cara pikir terbaik)

Hal ini membutuhkan kepala dingin bersama keputusan yang bijak. Kebanyakan dari para pelaku bisnis ketika berada dalam posisi yang tersendat, cenderung bingung, dan tergesa-gesa akan membuat putusan dalam menyelesaikan masalah. Di sinilah perlu pikiran yang jernih untuk mencari jalan terbaik.

Seorang penjual pisang goreng terkenal di wilayahnya tidak pernah sepi pengunjung. Suatu waktu, stok pisangnya di supplier langganannya habis dan tidak memungkinkan untuk membuka bisnisnya pada hari itu. Penjual sudah berkeliling ke tempat pemasok pisang yang lain, namun tidak ada satupun yang menyentuh ekspektasinya terkait kualitas pisang yang biasa ia peroleh. Pada saat itu, penjual sedang dihadapkan dengan situasi yang sulit. Bisnis memang harus terus berjalan, namun apakah penjual rela menggunakan pisang lain yang pada akhirnya menghasilkan kualitas pisang goreng di luar standartnya?

Pertimbangan-pertimbangan tersebut pastinya akan berdampak besar pada pelanggan kedai pisang gorengnya. Setelah berpikir jernih, penjual memutuskan untuk libur terlebih dahulu karena kualitas pisang yang belum mumpuni untuk diolah menjadi pisang goreng. Dengan begitu, pelangganpun mengerti dan menghargai tindakan penjual karena mengutamakan kualitas pisang gorengnya. 

Ini merupakan sebuah keputusan yang berdampak jangka panjang, dan juga merupakan salah satu bentuk customer maintain yang baik.

  • Extreme (melakukan perubahan ekstrim)

Sebuah perubahan adalah langkah besar bagi setiap orang. Namun, tidak semua orang mampu melakukan sebuah perubahan ekstrim. Mengapa? karena pada umumnya tidak semua orang bersedia menerima perubahan. Pun, beradaptasi pada sebuah perubahan pastilah membutuhkan cukup waktu.

Namun apakah sebuah perubahan ekstrim tidak layak dicoba? tentu saja tidak ada salahnya!

Tentunya, dengan menimbang segala resiko dan kemungkinan terburuk yang akan terjadi seiringan dengan cara mengatasinya. Perubahan tidak semata-mata dilakukan tanpa perhitungan, apalagi dalam hal ini kaitannya dengan bisnis. Cobalah perubahan ekstrim itu, dengan manajemen resiko yang baik guna mengatasi dampak yang akan terjadi.


That's all! Berani mengambil langkah baru berdasarkan kreatifitas adalah hal yang patut dicoba. Berpikir kreatif juga turut menjadikan kita seseorang yang inovatif. Bisnis yang inovatif tentunya tidak lepas dari kata menarik. Membentuk sebuah trademark dari bisnis yang kita bangun tentulah tidak mudah, segala bentuk jatuh bangun adalah hal yang biasa. 

Always remember that small progress is still a process. 

A business has to be involving, it has to be fun, and it has to exercise your creative thinking. - Richard Branson

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun