Mohon tunggu...
Agnes Rosia
Agnes Rosia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

saya hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Krisis Sampah di Indonesia: Menghadapi Tantangan di Tengah Gempuran Sampah

17 Oktober 2024   08:19 Diperbarui: 17 Oktober 2024   08:32 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sampah di Indonesia telah menjadi masalah besar yang tak bisa diabaikan lagi. Setiap tahun, Indonesia memproduksi sekitar 67 juta ton sampah, namun hanya sekitar 60% yang dikelola dengan baik. Sisanya sering kali menumpuk di berbagai sudut kota dan desa, menciptakan pemandangan yang tidak sedap serta aroma tak mengenakkan yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Ironisnya, banyak masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, tanpa menyadari dampak serius yang ditimbulkan bagi lingkungan dan kesehatan.

Dampak dari krisis sampah ini sangat luas dan merugikan. Pencemaran sungai dan laut semakin parah, yang mengancam kelestarian ekosistem dan kehidupan bawah laut. Selain itu, sampah yang menumpuk dapat menghambat saluran air, menyebabkan banjir yang mengganggu kehidupan masyarakat dan merusak infrastruktur. Pencemaran lingkungan juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, seperti meningkatnya penyakit yang ditularkan melalui air yang tercemar dan lingkungan yang kotor dan tercemar. Tak hanya itu, sektor pariwisata juga terdampak, karena daerah yang kotor dan tercemar membuat wisatawan enggan berkunjung, yang pada akhirnya mengurangi potensi ekonomi lokal.

Untuk mengatasi masalah ini, kita semua perlu mengambil langkah konkret. Edukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah harus ditingkatkan, baik melalui sekolah, kampanye lingkungan, maupun kegiatan komunitas. Pemerintah juga harus memperbaiki infrastruktur pengelolaan sampah dengan meningkatkan fasilitas daur ulang dan tempat pembuangan sampah yang lebih efisien. Di sisi lain, setiap individu dapat berperan dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memisahkan sampah organik dan anorganik, serta berperan aktif dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan.

Menghadapi krisis sampah ini memang bukan perkara mudah, namun dengan kesadaran dan aksi bersama, perubahan yang signifikan bisa terwujud. Setiap langkah kecil yang kita lakukan, mulai dari memilah sampah hingga mengurangi penggunaan plastik, akan berdampak besar bagi lingkungan. Mari kita berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kita, karena masa depan yang lebih bersih dan sehat dimulai dari tindakan kita hari ini. Ayo, kita mulai sekarang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun