Mohon tunggu...
agnes michelle
agnes michelle Mohon Tunggu... -

Lahir dan besar di Bogor. TK-SMA Regina Pacis, Manajemen IPB, Katolik dan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money

Peran Penting Adanya Evaluasi Kinerja Bagi Perusahaan

17 Desember 2014   22:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:06 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Penting Adanya Evaluasi Kinerja Bagi Perusahaan

Menurut Bernardin dan Russel ( 1993: 379 ) “ A way of measuring the contribution of individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu ( karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja. Menurut Bambang Wahyudi ( 2002: 101 ) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”.

Evaluasi kinerja diartikan sebagai proses dimana kinerja perseorangan dinilai dan dievaluasi. Evaluasi kinerja sendiri dapat dilakukan melalui coaching, conseling, dan mentoring. Coaching dan mentoring dapat menginspirasi dan memberdayakan karyawan / pegawai, membangun komitmen, meningkatkan produktivitas, menumbuhkan talent, dan mempromosikan keberhasilan. Coaching dan mentoring dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dan motivasi. Ada banyak aplikasi dari coaching dan mentoring yang berhubungan dengan pengembangan karir, mememcahkan masalah, mengatasi konflik dan memotivasi karyawan / pegawai.

Proses untuk setiap tujuan coaching dan mentoring ada siklus enam tahap dasar, yang masing-masing bergantung pada pertanyaan yang efektif, mendengarkan aktif, umpan balik yang jelas, dan sesi yang terorganisir dengan baik. Adapun tahap – tahap tersebut adalah :


  • Tahap 1


Coach / Mentor dan Klien mengenal satu sama lain untuk membangun kejelasan dan hubungan baik, saling terlibat, dan setuju apa yang menjadi tujuannya.


  • Tahap2


Mereka membahas realitas saat ini, dimana Coach / Mentor akan menyesuaikan gaya coaching dan mentoring.


  • Tahap 3


Mereka mengeksplorasi pilihan yang tersedia.


  • Tahap 4


Mereka mengidentifikasi dan berkomitmen untuk suatu tindakan (dengan kecepatan yang klien merasa nyaman) sesuai dengan harapan bersama (yang melibatkan pelatihan).


  • Tahap 5


Klien mengimplementasikan tindakan yang telah disepakati dengan dukungan dan umpan balik yang jelas (konstruktif dan positif) dari Coach / Mentor.


  • Tahap 6


Coach / Mentor dan Klien mempertimbangkan apa yang telah dipelajari dan bagaimana mereka bisa membangun pengetahuan itu, mungkin dengan memulai pelatihan baru dan siklus mentoring.

Sementara itu, Coach / Mentor harus dengan empati dan sensitivitas mendorong klien untuk memberikan kesimpulan sendiri. Coach / Mentor harus memiliki tingkat yang tinggi dalam kecerdasan emosional, yaitu, kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi diri, kesadaran sosial, dan ketrampilan sosial. Ini sangat penting untuk mencapai hubungan yang baik yang menggabungkan otonomi dan tanggung jawab bersama terhadap prestasi dari kinerja.

Secara detil, terdapat lima langkah utama dalam melakukan perfomance coaching, yakni :


  1. Memetakan masalah kinerja secara profesional
  2. Mendiskusikan penyebab masalahnya
  3. Mengenali dan mencatat solusi yang mungkin
  4. Mengembangkan rencana kerja secara spesifik
  5. Mengelola dan menjadwalkan sesi tindak lanjut


Perbedaan mendasar antara coaching dengan counseling adalah coaching biasanya membahas masalah yang berkaitan langsung dengan prestasi atau hasil kerja. Sementara counseling biasanya membahas masalah yang berkaitan dengan masalah pribadi, motivasi kerja.

Setelah membahas konsep – konsep penilain kinerja, maka evaluasi kinerja bagi perusahaan bertujuan untuk :


  1. Mengidentifikasi kemampuan dan kekuatan karyawan
  2. Mengidentifikasi potensi perkembangan karyawan
  3. Memberikan informasi bagi perkembangan karyawan
  4. Membuat organisasi lebih produktif
  5. Memberikan data bagi kompensasi karyawan yang sesuai
  6. Memproteksi organisasi dari tuntutan hukum perburuhan.

Maka dari itu suatu perusahaan haruslah mengadakan evaluasi kinerja guna memenuhi tujuan – tujuan perusahaan. Sehingga suatu perusahaan dapat tetap berjalan dengan baik.

Artikel ini disusun oleh :


  • Diandra rizko / H24120081
  • Puput fitri / H24120082
  • Fajrul falah / H24120085
  • Elma hillary / H24120093
  • Agnes michelle / H24120095

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun