Lantaran ayahnya pindah tugas ke kota lain, sejak saat itu kami benar-benar tidak pernah berhubungan lagi sama sekali. Setidaknya hal itu menjadi jaminanku sudah tahu background-nya.
Namun ternyata hal itu tidak cukup. Satu detik saja bisa mengubahkan seseorang apalagi bertahun-tahun. Aku terlalu ceroboh untuk buru-buru serius dengannya tanpa kenal dirinya sepenuhnya,
Pertemuan pertama yaitu setelah aku mulai kerja, aku tidak sengaja bertemu dengannya di suatu kafe. Dari sanalah kami semakin dekat dan akhirnya sebulan kemudian memutuskan untuk jadian. Lalu kami pacaran selama hampir 2 tahun.
Awalnya semua baik-baik saja, dia terlihat begitu manis dan aku merasa menjadi wanita paling bahagia lantaran semua yang aku suka ada padanya.
Sampai akhirnya semua itu perlahan berkurang namun saat itu aku masih merasa bahwa dia mungkin sedang banyak masalah.
Aku tetap sabar berada di sampingnya karena kupikir semua pasangan juga ada masanya dalam kejenuhan dan butuh waktu untuk rehat sejenak.
Waktu berlalu dan kami masih tetap bersama meskipun kami jarang bertemu lantaran disibukkan dengan banyak kegiatan. Namun tanpa sepengetahuanku dia bertemu dengan orang tuaku dan mengatakan bahwa dia serius dengan aku dan mengatakan akan menikahi aku bulan Desember nanti. Akhirnya kami memutuskan untuk menikah 5 bulan lagi.
Aku bahagia karena orang tuaku juga tampaknya begitu bahagia dengan kabar ini. Kami pun mulai antusias menyiapkan semua namun aku merasa ada yang berubah darinya.
Dia berbeda, dia bukan lagi lelaki yang kukenal dulu. Bukan lagi lelaki yang di sampingnya aku merasa nyaman. Sekali pun dia melamarku dan mengatakan mencintai aku namun hatiku merasa itu bukan dia.
Namun Tuhan itu Maha Baik bukan? Dia tidak akan membiarkan anak yang dikasihi-Nya jatuh ke tangan lelaki yang salah.
Pada akhirnya aku tahu bahwa dia adalah seorang penjudi dan pemabuk berat serta dia juga punya selingkuhan.