Piala Dunia, siapa yang tidak menyukai turnamen sepak bola dunia tersebut. Selalu menjadi perbincangan hangat dan selalu dinanti-nanti setiap empat tahun sekali. Begitu juga halnya dengan tahun ini. Piala Dunia kali ini diselenggarakan di Rusia. Seluruh dunia tampaknya begitu antusias menyambut piala dunia tahun ini. Berbagai supporter dari seluruh penjuru dunia datang ke Rusia demi euphoria menyaksikan serta mendukung secara langsung negara mereka masing -- masing. Mereka bahkan sangat antusias mengenakan kostum dan menghias diri semeriah mungkin demi menyemarakkan Piala Dunia 2018 kali ini.
Bagi orang-orang yang tidak bisa pergi ke Rusia, pilihan lainnya adalah menonton siaran langsung dari televisi. Bagaikan sayur tanpa garam, hambar rasanya jika tidak ikut acara nonton bareng (nobar). Seperti biasa para penggila sepak bola akan berkumpul bersama di suatu tempat untuk melakukan yang namanya nonton bareng.Â
Para penggila sepak bola ini kerap kali kumpul berkelompok di suatu tempat dan menyaksikan pertandingan sepak bola secara bersama-sama. Tak jarang mereka juga membuat kubu demi mendukung jagoan mereka. Bahkan beberapa dari mereka memakai kostum jersey yang sama persis dengan negara yang mereka dukung. Ajang nobar piala dunia ini kerap kali meningkatkan tali silaturahmi di antara para muda-mudi yang jarang bertemu dengan teman-temannya lantaran disibukkan oleh kerja dan kegiatan lainnya.
Sama halnya denganku, aku juga begitu menggilai sepak bola. Laki-laki mana yang tidak menggilai sepak bola, bisa dibilang satu dari seribu orang yang ada. Beda halnya dengan wanita, sungguh hal yang patut diacungkan jempol jika wanita juga menggilai sepak bola. Sama seperti dia, gadis yang sejak dua tahun ini kusukai.Â
Bisa dikatakan dia adalah teman dekatku semasa di kampus. Dia begitu banyak membantu dalam urusan perkuliahanku. Belakangan ini topik seputar piala dunia menjadi perbicangan yang hangat di antara kami berdua. Aku begitu terkagum-kagum soal pengetahuan dan ketertarikannya dengan dunia sepak bola. Jarang untuk ukuran seorang wanita.
Hari ini jadwal bertandingnya Prancis dan Argentina. Aku adalah salah satu penggemar berat Lionel Messi. Kemanapun Messi bergabung, maka aku juga akan jadi penggemar klub tersebut. Sama halnya Messi yang juga merupakan pemain andalan Argentina. Maka malam ini aku mendukung Argentina sementara sahabatku Dion mendukung Prancis. Kali ini kami taruhan, tapi tidak dengan taruhan uang. Kami bertaruh dengan ketentuan negara mana yang harus pulang kampung karena kalah maka dia harus menembak perempuan yang disukainya malam itu juga.
Kami sepakat untuk mengajak gebetan kami nonton bareng dan untungnya mereka setuju. Hari ini suasana menonton bareng terasa lebih tegang. Bukan karena Caf Angkasa dipenuhi banyak orang yang juga ikut nobar. Aku lebih tegang lantaran memikirkan soal taruhan yang kami sepakati.Â
Aku jadi tidak berkonsentrasi melihat suasana pertandingan yang begitu sengit. Kalau aku tegang dan gugup aku biasa harus mengunyah sesuatu demi mengalihkan kegugupanku. Kalau tidak aku bisa menggertakkan gigiku sendiri atau bahkan bisa menggigit lidahku sendiri dan itu rasanya sangat sakit.Â
Untungnya dimeja yang kami pesan disediakan beberapa minuman dingin, telur rebus juga beberapa bungkus Kacang Kulit Garuda. Jadilah saat itu aku memutuskan menikmati kacang kulit sembari menonton untuk menghilangkan kegugupanku. Untungnya kegugupanku mulai teralih, sepertinya kacang garuda ini akan menjadi salah satu makanan wajibku kala nobar berlangsung. Rasanya gurih dan renyah, sebaiknya jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.Â
Ternyata nasib sial berpihak padaku. Argentina kalah dan harus pulang kampung. Prancis berhasil mencetak empat gol. Tentu kalian tahu apa yang selanjutnya harus ku lakukan. Dion sedari tadi sudah tertawa bahagia sembari melirik ke arahku. Aku tahu itu merupakan tawa sindiran lantaran kekalahanku kali ini. Malam ini juga aku harus mengutarakan cintaku pada Arin, hal yang seharusnya ku lakukan sejak setahun lalu. Namun selalu saja terhalang oleh rasa malu yang masih mendominasiku.