Mohon tunggu...
Katarina Agnes
Katarina Agnes Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keputusan Beretika dan Kesuksesan, Apa Kaitannya?

3 Januari 2019   23:12 Diperbarui: 4 Januari 2019   01:29 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah terealisasi sejak akhir tahun 2015 membuat segala jenis usaha, bisnis, maupun individu berupaya untuk menjadi yang terbaik demi dapat memenangkan persaingan yang semakin ketat. Motivasi untuk menjadi yang terbaik tidak hanya muncul karena dampak dari MEA saja.

Namun beberapa usaha atau bisnis ingin melebarkan pangsa pasarnya, tidak hanya di dalam negeri sendiri namun juga secara global. Para tenaga ahli juga turut serta dalam meningkatkan jenjang karir mereka dengan bekerja pada berbagai perusahaan asing yang ada di dalam dan luar negeri. Untuk dapat memasuki pasar global, terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian salah satunya adalah tentang etika.

Mari kita mulai dengan pengertian etika terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). 

Etika membantu kita dalam menentukan bagaimana sebaiknya kita bertindak untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu dengan mempertimbangkan semua hal. Elegido, J (1996) dalam bukunya yang berjudul "Fundamentals of Business Ethics" menjelaskan "The focus of ethics is to determine how to behave in order to ensure that our life is flourishing, successful, worth living, fulfilling." Etika dapat membantu kita untuk mencapai hidup yang lebih baik dan sukses.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap tindakan, pilihan, dan keputusan yang akan kita ambil, semuanya harus dipertimbangkan dengan baik. Apakah pilihan yang kita ambil akan merugikan atau bahkan melukai (fisik maupun tidak) orang lain sebagai akibat dari tindakan yang kita lakukan. 

Kita tentunya tidak ingin pilihan yang kita ambil maupun keputusan yang sudah dibuat akan berdampak negatif kepada semua pihak yang telibat. Maka dari itu diperlukan etika yang dapat menuntun para tenaga ahli dalam menjalankan pekerjaannya agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Terdapat teori yang berkaitan dengan perilaku etika yang terkait dengan hasil atau konsekuensi dari keputusan beretika, yaitu teori teleologi yang berasal dari bahasa Yunani: telos yang artinya akhir, tujuan, maksud dan logos yang artinya perkataan. 

Teori ini dikemukakan oleh Christian Wolff, seorang filsuf Jerman di abad ke-18. Menurut teori teleology, suatu keputusan etika yang benar atau salah tergantung apakah keputusan tersebut memberikan hasil yang positif atau negatif. 

Suatu keputusan yang menurut etika benar memberikan hasil yang positif, misalnya memberitahu tindak kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Keputusan yang secara etika salah adalah keputusan dengan hasil negatif misalnya penderitaan, sakit, dan ketidakpedulian.

1992, Sears, Roebuck & Company

Ini merupakan salah satu kasus yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1992. Sears, Roebuck & Company merupakan perusahaan retail untuk barang-barang umum, seperti peralatan, alat-alat rumah tangga, pakaian, dan bisnis layanan otomotif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun