Mohon tunggu...
Agnes Lystia Putri
Agnes Lystia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pamulang fakultas Ekonomi Bisnis jurusan Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pendidikan Karakter Anak di Era Digital

7 Februari 2025   09:23 Diperbarui: 7 Februari 2025   09:21 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di era digital seperti sekarang, teknologi berkembang begitu pesat dan memengaruhi hampir semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Anak-anak dan remaja tumbuh di tengah kemudahan akses informasi, media sosial, dan berbagai platform digital. Namun, kemajuan ini juga membawa tantangan baru dalam pembentukan karakter anak-anak. Maka dari itu, pendidikan karakter menjadi semakin penting agar generasi muda tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki nilai-nilai moral yang kuat.  

Dulu, pendidikan karakter banyak ditanamkan melalui interaksi langsung di sekolah, keluarga, dan lingkungan sekitar. Sekarang, dengan kehadiran teknologi, anak-anak lebih banyak berinteraksi dengan dunia maya dibanding dunia nyata. Hal ini bisa berdampak positif maupun negatif. Di satu sisi, internet bisa menjadi sumber ilmu dan inspirasi yang luar biasa. Namun, di sisi lain, tanpa bimbingan yang tepat, anak-anak bisa terjebak dalam pengaruh negatif seperti hoaks, perundungan digital, atau budaya instan yang mengikis nilai kerja keras dan tanggung jawab.  

Untuk itu, pendidikan karakter di era digital harus disesuaikan dengan kondisi saat ini. Orang tua dan guru perlu mengajarkan literasi digital agar anak-anak bisa menggunakan teknologi secara bijak. Bukan hanya soal membatasi screen time, tapi juga membentuk pola pikir kritis agar anak-anak bisa memilah informasi, memahami etika dalam berinternet, dan tetap menjunjung nilai-nilai moral dalam setiap interaksi digital.  

Selain itu, penting juga untuk menanamkan nilai-nilai seperti empati, kejujuran, dan tanggung jawab dalam kehidupan digital pada anak-anak. Misalnya, mengajarkan mereka untuk tidak menyebarkan berita tanpa verifikasi, tidak ikut-ikutan melakukan perundungan online, serta memahami konsekuensi dari setiap tindakan yang anak-anak lakukan di dunia maya. Pendidikan karakter di era digital bukan berarti menolak teknologi, melainkan menggunakannya dengan cara yang positif dan beretika.  

Pada akhirnya, membentuk karakter anak di era digital adalah tanggung jawab bersama, baik orang tua, guru, maupun masyarakat. Jika kita mampu membimbing anak-anak dengan baik, teknologi justru bisa menjadi alat yang membantu mereka berkembang menjadi individu yang cerdas, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun