Tangerang Selatan, 17 Oktober 2024 – Dalam tugas Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), kami mahasiswa diajak untuk lebih memahami cara mengelola usaha, terutama dalam hal pengelolaan bahan baku supaya bisa meningkatkan pendapatan. Kegiatan PKM ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Sarjana Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pamulang (UNPAM), di Tangerang Selatan.
Kegiatan ini dipimpin oleh Yunita Alya Sari, dengan anggota Agnes Lystia Putri, Popi Meilini, dan Yasfin Fitriani. Kami juga dibimbing oleh Ibu Listya Sugiyarti, S.E., M.M., yang memberikan arahan selama proses pelaksanaan.
PKM ini dilaksanakan pada 17 Oktober 2024 di Warung Nasi Ayam Geprek Mama Naura yang ada di kantin kampus pusat UNPAM. Kegiatan dimulai pukul 13:00 WIB dan berlangsung selama sekitar dua jam. Dalam pelaksanaan ini, kami berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan pelaku usaha, tentang strategi mengelola bahan baku, yang jadi salah satu kunci penting untuk menekan biaya dan meningkatkan keuntungan.
Judul PKM yang kami pilih adalah “Strategi Pengelolaan Bahan Baku dalam Memaksimalkan Pendapatan Usaha Warung Nasi Ayam Geprek Kantin Mama Naura UNPAM Pusat.” Kami memilih Warung Mama Naura karena makanan ini sangat diminati oleh mahasiswa, dengan harga yang terjangkau dan cita rasa yang nikmat. Usaha ini menjadi inspirasi bagi kami untuk meneliti lebih dalam bagaimana strategi pengelolaan bahan baku dapat memengaruhi pendapatan usaha kecil.
Pengelolaan bahan baku dalam sebuah usaha kuliner dapat diibaratkan sebagai fondasi utama yang menentukan keberlanjutan dan stabilitas operasional bisnis. Seperti halnya siklus pendapatan dan pengeluaran, strategi pengelolaan bahan baku memegang peranan penting dalam menunjang pencapaian pendapatan yang optimal. Dalam konteks ini, pengelolaan bahan baku tidak hanya dipandang sebagai aktivitas rutin, melainkan sebagai langkah strategis yang memiliki dampak signifikan terhadap keberhasilan usaha.
Pada usaha Warung Nasi Ayam Geprek Kantin Mama Naura, bahan baku berperan sebagai elemen utama yang menjaga operasional bisnis. Setiap komponen bahan baku, mulai dari ayam, rempah-rempah, hingga bahan pendukung lainnya, dipilih dan dikelola dengan cermat untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga. Dengan demikian, bahan baku tidak hanya berfungsi sebagai elemen biaya tetapi juga sebagai komponen strategis yang memberikan nilai tambah pada usaha.
Namun, pengelolaan bahan baku tidak terlepas dari berbagai tantangan. Fluktuasi harga pasar, risiko penyimpanan yang tidak optimal, serta potensi pemborosan menjadi hambatan yang harus dikelola dengan bijak. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis dalam pengadaan, penyimpanan, hingga proses pengolahan bahan baku.
Warung Nasi Ayam Geprek Kantin Mama Naura menerapkan sistem pengelolaan bahan baku yang terencana dengan baik, seperti pembelian dalam jumlah yang sesuai kebutuhan harian untuk menghindari risiko kelebihan stok yang dapat menyebabkan kerugian. Selain itu, kerja sama dengan pemasok terpercaya menjadi salah satu strategi utama dalam menjaga konsistensi kualitas dan kestabilan harga bahan baku.
Sebagai upaya inovasi, pengelolaan sisa bahan baku juga dilakukan secara optimal. Sisa bahan baku yang masih layak digunakan diolah menjadi produk tambahan yang memiliki nilai jual, sehingga mampu mengurangi pemborosan dan memberikan variasi pada menu yang ditawarkan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan efisiensi biaya tetapi juga mendukung keberlanjutan usaha.
Pendapatan usaha tidak hanya bergantung pada jumlah pelanggan, tetapi juga pada efektivitas pengelolaan biaya, terutama biaya bahan baku. Melalui strategi yang terarah, Warung Nasi Ayam Geprek Kantin Mama Naura berhasil menciptakan keseimbangan antara kualitas produk dan efisiensi biaya.