Pada awal abad 20 di Eropa dan Amerika, berkembang  dua teori psikologi yaitu Psikoanalisa dan Behavioristik, namun teori ini mendapat tentangan oleh Abraham Moslow pada tahun 1950-an. A. Moslow mencetus teori Psikologi Humanistik. Dari pemikiran Abraham Maslow (1950) yang memfokuskan pada kebutuhan psikologis tentang potensi-potensi yang dimiliki manusia. Hasil pemikirannya telah membantu guna memahami tentang motivasi dan aktualisasi diri seseorang, yang merupakan salah satu tujuan dalam pendidikan humanistik. Morris (1954) meyakini bahwa manusia dapat memikirkan tentang proses berfikirnya sendiri dan kemudian mempertanyakan dan mengoreksinya. Dia menyebutkan pula bahwa setiap manusia dapat memikirkan tentang perasaan-persaannya dan juga memiliki kesadaran akan dirinya. Dengan kesadaran dirinya, manusia dapat berusaha menjadi lebih baik. Teori ini juga mengkaji manusia dari diri pribadinya, aktualisasi, kreativitas, potensi, individualitas, ego, dan keinginan.Â
Maslow menyatakan bahwa manusia bertingkah laku untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya hierarkis. Adanya rasa takut pada diri masing-masing individu sekaligus juga adanya dorongan untuk menjadi lebih maju dan memaksimalkan potensinya, percaya diri menghadapi dunia luar dan juga bisa menerima dirinya sendiri. Psikologi humanistik adalah ilmu yang menganggap semua manusia pada dasarnya baik. Ini adalah cabang psikologi yang membela bahwa nilai-nilai etika, moral dan niat baik mendorong perilaku manusia dan bahwa, di samping itu, pengalaman sosial atau konflik psikologis disebabkan oleh serangkaian penyimpangan yang dihasilkan oleh kecenderungan alami. dan juga berupaya mendukung keyakinan bahwa manusia itu unik dan karena itu, mereka harus diperlakukan dengan hormat oleh para psikolog dan psikiater yang merawat mereka. Itu juga dikenal dengan nama humanisme dan memandang individu secara keseluruhan mengamati naluri dan perilaku mereka. Beberapa psikolog humanistik melihat bahwa manusia mempunyai keinginan alami untuk berkembang untuk menjadi lebih baik dan juga belajar teori humanisme berfokus pada sikap dari  kondisi  manusia  yang  mencakup  kesanggupan  untuk  menyadari  diri, bebas  memilih  untuk  menentukan  nasib sendiri, kebebasan  dan  bertanggung  jawab,  kecemasan sebagai suatu dasar pencarian.
Teori Humanistik melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Teori Humanistik meliputi:
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah:
- Kebutuhan fisik/biologis
- Kebutuhan akan rasa aman
- Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
- Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
- Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
- Kebutuhan estetik