Mohon tunggu...
Agneswati Elisabeth Sinaga
Agneswati Elisabeth Sinaga Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hai! Aku Agnes, kalo kata mamah sih cantik :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen "Lampion Merah Milik Li Mei" Karya Tati Y Adiwinata

10 Maret 2023   19:29 Diperbarui: 10 Maret 2023   19:39 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lampion Merah Milik Li Mei merupakan salah satu cerita pendek yang ditulis oleh Tati Y Adiwinata. Cerpen ini mengisahkan tentang Ahmad dan Li Mei yang memiliki hubungan cinta tanpa batas yang diawali dengan persahabatan di masa kecil. 

Lampion Merah Milik Li Mei diawali dengan menceritakan Ahmad yang menyekap rasa rindu kepada Li Mei. Saat itu merupakan Imlek ke lima Li Mei tak bersama Ahmad. Ahmad hanya melihat Li Mei dari kejauhan sambil memasang lampion di beranda rumahnya. Alasan Ahmad dan Li Mei tak lagi bersama karena adanya peristiwa yang memalukan serta adanya agama berbeda yang mereka peluk. Peristiwa memalukan tersebut sudah sering mereka lakukan sejak kecil. Mereka melakukan hal memalukan tersebut di gudang busa milik ayah Li Mei. 

Sampai akhirnya mereka dikepung oleh orang-orang termasuk orang tua lime dan Ahmad. Orang tua Ahmad sangat kecewa dan pulang ke kampung Ibu Ahmad. Sedangkan Ahmad bermukim di sebuah pesantren terpencil dan melakukan pertobatan. Sampai akhirnya, setelah lama berpisah Ahmad dan orang tuanya berkumpul kembali tetapi dengan suasana yang berbeda. 

Ahmad memandangi rumah Li Mei yang indah dengan lampion-lampion merah yang melambai. Dari kejauhan Ahmad melihat anak kecil yang menarik-narik gaun merah Li Mei hingga Li Mei hampir terjerembap. "Ahmad!" teriak Li Mei memperingatkan. Kata tersebut membuat Ahmad terkejut. Ahmad melihat anak kecil itu berlari ke arah laki-laki berkulit putih dan bermata sipit. 

Tiba-tiba ada lampion yang jatuh dan menggelinding ke arah kaki Ahmad. Ahmad segera bersembunyi agar Li Mei tak melihatnya. Sampai akhirnya, mata Ahmad dan anak itu bertemu. Mata itu persis seperti mata Ahmad dan kulitnya coklat seperti Ahmad. Ahmad merasa ia sedang bercermin dan berkata dalam hatinya "Li Mei, apakah anak itu anak kita?"

Kelemahan cerpen ini adalah awal cerita tidak jelas dan cukup sulit dipahami. Cerpen ini memiliki kisah yang tidak layak dibaca oleh anak di bawah umur. Akhir dari cerpen ini juga kurang memuaskan karena akhir ceritanya menggantung dan tidak jelas. Kendati demikian, cerpen ini juga memiliki kelebihan yaitu menggunakan bahasa yang sangat bagus, tokoh yang tergambar dalam cerpen ini juga imajinatif, dan pada pertengahan cerpen ini alurnya sulit ditebak sehingga mengejutkan karena di luar nalar pembaca. Cerpen ini juga memiliki pesan moral yang mengajarkan bahwa kita boleh mencintai seseorang tetapi jangan berlebihan sampai membawa kita kepada hal yang salah. Dengan demikian cerpen Lampion Merah Milik Li Mei karya Tati ini membawa kita kepada pemahaman cinta yang tulus namun salah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun