Sukoharjo, 21/7/24- Dalam upaya pemberdayaan dan peningkatan kreativitas wanita, Mahasiswa GIAT 9 UNNES Desa Wonorejo mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan batik Shibori kepada Ibu-ibu PKK RT 1 RW 4 Desa Wonorejo, Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo. Kegiatan yang diadakan pada 21/7/2024 ini dihadiri oleh 30 peserta. Acara dimulai dengan sosialisasi oleh tiga mahasiswa selaku penanggung jawab acara, yakni Silvia Wanda Putri, Ermita Khoirumminsani dan Ulfa Syaroh Nurhayati.Â
Sosialisasi dilakukan dengan memaparkan pengenalan tentang pengertian, sejarah, jenis-jenis, alat dan bahan serta langkah pembuatan batik Shibori. Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB ini mendapat banyak antusiasme dari para peserta. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada pemateri baik mengenai teknik pewarnaan, bahan cat yang digunakan, hingga lokasi atau tempat pembelian alat dan bahan.
Setelah sosialisasi dilakukan, maka selanjutnya para peserta akan diajak untuk praktik langsung membuat batik Shibori dengan motif dan warna yang berbeda-beda. Dimulai dari pembagian alat dan bahan, kemudian dilanjutkan dengan melipat dan mengikat kain, hingga mewarnai kain dengan teknik yang berbeda-beda untuk menghasilkan motif yang beragam.Â
Selanjutnya kain yang masih dalam keadaan diikat akan didiamkan selama 20-30 menit dengan tujuan agar warnanya menyerap dengan baik. Langkah terakhir adalah membuka ikatan kain lalu dibentangkan dan dijemur di bawah sinar matahari.
Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan wanita. Mengingat wanita merupakan salah satu agen yang berkewajiban untuk melestarikan serta mengimplementasikan nilai-nilai pancasila. Wanita juga memiliki peran yang krusial dalam melahirkan generasi-generasi yang cerdas dan berkarakter pancasila.Â
Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pengenalan dan bentuk pelestarian batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. Pengimplementasian nilai-nilai pancasila perlu digiatkan sedini mungkin agar keberlanjutan dan pelestarian nilai-nilai pancasila terus ada sehingga mampu menumbuhkan generasi-generasi emas Indonesia.
