Analisis Kampanye CSR Aqua: 1 untuk 10
      Corporate Social Responsibility atau kerap disebut dengan CSR adalah salah satu bentuk pertanggung jawaban atas kegiatan perusahaan terhadap alam dan masyarakat. Kegiatan CSR dapat diimplementasikan dalam bentuk program perusahaan baik kegiatan ke masyarakat, kegiatan ke alam, pemberian uang tunai, dan lain sebagainya. Salah satu kegiatan CSR yang akan diangkat pada pembahasan kali ini adalah program CSR Aqua. Program CSR ini berbentuk kampanye dan dilanjutkan dengan bentuk pemberian fasilitas ke masyarakat. Â
Kampanye dalam bentuk gerakan 1 untuk 10 yang memiliki arti dengan membeli 1 botol Aqua berlabel khusus berarti ikut menyumbangkan akses air bersih sebanyak 10 liter. Kampanye akan dilanjutkan dengan pemberian akses air bersih di daerah Nusa Tenggara Timur. Penulisan ini pertama, akan mencoba mengkritisi program CSR dengan menggunakan teori etika bisnis untuk melihat pendekatan yang dilakukan terkait dengan pendekatan shareholder, social approach dan konsep planet, people, dan profit.Â
Kedua, melihat motif yang mendasari kegiatan CSR, Ketiga, kegiatan CSR dikaitkan dengan etika bisnis. Keempat, melihat keefektifan strategi komunikasi kegiatan CSRyang dilakukan, Sehingga dari keempat hal di atas dapat dilihat kelayakan program ini untuk disebut program CSR. Kelima, selanjutnya penulis akan memberikan masukan untuk tindaklanjut CSR.
I.Analisis menggunakan teori CSR sebagai teori etika bisnis untuk melihat  pendekatan yang digunakan.
      Dari 3 pendekatan yaitu shareholder approach, societal approach, dan tripple bottom line(planet, people, profit) perusahaan Aqua memenuhi dua dari ketiga pendekatan dan dilaksanakan secara tidak penuh. Pertama shareholder approach, Kegiatan CSR ini belum memenuhi pendekatan ini karena kegiatan CSR ini tidak bertanggung jawab kepada pelanggan karena program ini tidak mengikut sertakan pelanggan dalam program. Padahal kegiatan CSR dapat terlaksana karena sumber dana dari pelanggan dengan membeli 1 botol Aqua berlabel khusus. Kegiatan ini mendapat dana dari pelanggan dari proses pembelian. Dalam kata lain pelanggan seolah didorong untuk membeli karena dengan membeli, kegiatan CSR 1 untuk 10 dapat terlaksana. Akan tetapi dalam kegiatan CSR belum ditunjukkan tanggung jawab atas penggunaan dana dari pelanggan.Â
      Kedua, Program 1 untuk 10 yang dilakukan oleh Aqua mengarah kependekatan societal approach karena Aqua merasa bagian dari masyarakat dan Aqua menunjukkan perhatian kepada masyarakat akan adanya masalah sosial yaitu kurangnya akses air bersih di daerah Nusa Tenggra Timur. Oleh karena itu, Aqua mencoba untuk membantu dan sebagai bentuk pertanggung jawaban perusahaan yang telah mengambil hasil alam berupa air tanah pegunungan. Maka Aqua menggalang kegiatan CSR 1 untuk 10 dengan membeli 1 botol Aqua berarti menyumbangkan 10 liter air bersih untuk masyarakat yang ada di Daerah Nusa Tenggara Timur. Akan tetapi, dengan program 1 untuk 10 menyebabkan meningkatnya pembelian konsumen. Hal ini menyebabkan Aqua semakin mengekploitasi air dari Daerah Klaten Jawa Tengah. Akan tetapi, kegiatan CSR justru tidak dilakukan di daerah Klaten namun daerah di luar Klaten. Padahal masih banyak masalah sosial yang ada di daerah Klaten seperti kurangnya penerangan, akses jalan, akses air bersih, dan lain sebagainya.
      Ketiga, program Aqua 1 untuk 10 memenuhi 2 dari 3 konsep dasar yaitu people dan profit. Memenuhi dari aspek people karena program Aqua ini berusaha untuk mendukung adanya aspek sosial dengan membuatkan pipa saluran air bersih sehingga mampu meningkatkan sanitasi, kebersihan, dan kesehatan untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur. Program ini juga memenuhi aspek profit karena Aqua mampu menarik pembelian konsumen karena dengan profit dengan membeli 1 botol Aqua bertanda khusus berarti konsumen ikut serta dalam membantu akses air bersih masyarakat Nusa Tenggara Timur. Menurut penelitian pendapatan yang diraih oleh Aqua dengan pertumbuhan mencapai 19,5%. Memang benar Aqua mampu meningkatkan penjualan melalui kampanye 1 untuk 10 akan tetapi, dengan meningkatnya pembelian produk berarti produksi plastik dan sampah plastik meningkat. Padahal Aqua tidak melanjutkan program ini untuk menanggulangi sampah plastik yang ditimbulkan dari kampanye ini. Dalam kata lain tidak ada tindak lanjut dari efek kampanye ini. Selain itu, dengan kampanye dan kegiatan CSR tersebut mampu mendongkrak penjualan sehingga meningkatkan ekploitasi aset alam berupa air secara besar-besaran. Program Aqua ini menyelesaikan satu masalah akan tetapi menimbulkan masalah baru.
II. Motif Kegiatan CSR
- a. Motif Ekonomi
      Program Aqua ini dilaksanakan dengan beberapa motif yang mendorong kegiatan ini yaitu satu, motif ekonomi dari sisi cost promotion, dibalik kegiatan CSR yang dilakukan Aqua menggunakan momen ini untuk melakukan kampanye dan iklan dengan biaya yang relatif rendah. Ini merupakan bentuk cerdas Aqua memanfaatkan peluang untuk iklan secara masif dengan biaya serendah-rendahnya. Sesuai dengan konsep PR yaitu low budget, big impact. Contoh: Aqua memberikan label Aqua pada pipa-pipa dan tangki air di Nusa Tenggara Timur sebagai bentuk iklan tanpa berbayar dengan memanfaatkan momen ini. Motif ekonomi yang kedua cause related marketing, Aqua mencoba mendorong pembelian dengan menggunakan embel-embel CSR. Aqua mencoba mendongkrak simpati konsumen untuk membeli 1 botol Aqua berlabel khusus. Disertai dengan penjelasan jika membeli 1 botol Aqua berlabel khusus berarti konsumen turut serta dalam membantu akses air bersih masyarakat Nusa Tenggara Timur. Akan tetapi, dengan mendorong pembelian botol Aqua berarti mendorong penumpukkan sampah plastik yang kian banyak dan tidak ada tindak lanjut dari Aqua terhadap sampah plastik. Motif ketiga corporate filantrophy, bentuk kegiatan CSR dengan memberikan sumbangan berupa pipa penyalur air bersih sehingga mampu terciptanya masyarakat yang sehat dan bersih.
   b. Motif Politik