Mohon tunggu...
Agnes GiannyAritonang
Agnes GiannyAritonang Mohon Tunggu... Aktris - Jurusan Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Indonesia dan Liberalisme dalam G20 2022

7 Desember 2024   16:59 Diperbarui: 7 Desember 2024   17:22 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi Sah Membuka KTT G20 di Bali (SPIRITKITA)

Sebagai contoh, G20 mendorong reformasi WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) untuk memastikan sistem perdagangan internasional yang lebih efektif. Upaya ini sejalan dengan liberalisme yang bekerja sama untuk menciptakan kebijakan yang tidak diskriminatif dan transparan. 

Selain itu, G20 menekankan bahwa transformasi digital dan ekonomi hijau sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi kontemporer, yang sejalan dengan liberalisme yang mengutamakan kebebasan pasar dan inovasi. Hal ini membuktikan bahwa negara-negara anggota, termasuk Indonesia, berkomitmen untuk membangun sistem perdagangan multilateral yang adil dan inklusif dengan melibatkan semua pihak. 

Indonesia Sebagai Tuan Rumah G20

Pada KTT Ke-17 G20 tahun 2022, Indonesia menjalankan tugasnya sebagai tuan rumah dengan itensi bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi global pasca Covid-19 melanda. 

Tema "Recover Together, Recover Stronger" tidak hanya membahas ekonomi dan keuangan, tetapi juga membahas aspek lingkungan dan kesehatan, yang mencerminkan pendekatan liberal dalam menangani krisis internasional.

Sebagai negara yang statusnya masih berkembang, Indonesia menunjukkan komitmen untuk mempromosikan inklusi ekonomi dalam G20. Agenda penting dalam konferensi tersebut adalah mendorong investasi di negara-negara berkembang, terutama di sektor infrastruktur, energi bersih, dan digitalisasi.

Indonesia mengembangkan ekosistem ekonomi yang lebih terbuka dan dinamis dengan mendorong partisipasi sektor swasta internasional. Konsep ini sesuai dengan liberalisme, yang mendukung partisipasi aktif dalam ekonomi global.

Terlebih lagi, dengan dipilihnya Pulau Bali sebagai tempat berlangsungnya rangkaian kegiatan, Bali mengalami peningkatan signifikan dalam ekonomi.  Dikenalnya Bali dalam kancah internasional berdampak pada meningkatnya wisatawan asing yang tentunya meningkatkan devisa negara. 

Hal ini menunjukkan bahwa selain berkonsentrasi pada kerjasama internasional, Indonesia juga mendorong keterbukaan ekonomi di KTT G20 dengan mendorong perdagangan bebas global sebagai cara untuk mengembalikan ekonomi. Indonesia juga mencerminkan bahwa melalui hubungan multilateral dapat tercapai stabilitas dan semakin eratnya hubungan internasional. 

Liberalisme dalam Perdagangan dan Investasi

Dalam konteks perdagangan, prinsip liberalisme tercermin dari usaha Indonesia untuk menghapus hambatan dalam perdagangan dan investasi.  Mengikuti kerjasama Global G20 akan memungkinkan Indonesia untuk menarik investasi asing langsung, yang dapat meningkatkan infrastruktur, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat sektor ekonomi strategis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun