Sistem Pendidikan Indonesia yang baru saja diumumkan oleh pemerintah saat ini menuai kontra pada Masyarakat bahkan terdapat banyak Masyarakat yang menuai problematika terhadap Kurikulum Merdeka yang diterapkan karena menganggap bahwa kurikulum kali ini tidak efektif untuk dilaksanakan namun juga terdapat beberapa Masyarakat yang setuju terhadap diadakannya program ini karena mereka menganggap bahwa kurikulum Merdeka saat ini akan lebih mempermudah para siswa untuk memahami pembelajaran dan memberi kebebasan untuk para siswa untuk menemukan bakat dan minat mereka.
   Walaupun sudah beberapa lama diterapkan, program ini masih banyak sekali menuai Kontra, banyak Masyarakat menilai bahwa mereka takut akan adanya guru yang belum cukup terlatih dan belum memiliki pemahaman yang cukup maksimal terhadap ap aitu kurikulum Merdeka dan bagaimana cara kerjanya, mereka berpendapat bahwa jika itu terjadi maka para siswa akan mendapatkan dampak negative dari pembelajaran yang tidak maksimal serta alih-alih program ini akan berhasil malah menjadi penghalang dan menghambat proses pembelajaran yang maksimal.
  Selain itu para orang tua siswa juga merasa khawatir jika sistem Pendidikan ini akan meningkatkan suatu ketimpangan Pendidikan yang Dimana terdapat kejomplangan fasilitas Pendidikan yang terdapat di kota dan di desa terutama pada Kawasan pedalaman di Indonesia, jika hal ini terjadi maka kesenjangan Pendidikan di Indonesia akan semakin parah.
   Selanjutnya, alasan Masyarakat yang mendasari mengapa kurikulum Merdeka ini menuai kontra adalah karena perbedaan sumber daya alam serta sumber daya manusia di suatu Kawasan dan wilayah, sekolah di wilayah perkotaan yang besar dan cukup maju cenderung mendapatkan guru pelatihan yang memiliki kinerja yang maksimal terhadap diterapkannya program Pendidikan ini namun di daerah pedesaan mereka khawatir bahwa tidak memperoleh tenagan pendidik yang memiliki kinerja maksimal.
   Kurikulum Merdeka ini juga membuat banyak Masyarakat merasa bingung akan bagaimana sistem ini dapat bekerja, Masyarakat bingung bagaimana sistem penilaian dari program Pendidikan ini dan bagaimana evaluasi kurikulum ini terhadap siswa, Terutama untuk para orang tua yang biasanya selalu melihat bagaimana dan sejauh apa capaian Pendidikan anaknya, program ini dinilai cukup membingungkan.
   Tujuan dari diterapkannya kurikulum ini adalah untuk meminimalisir Tingkat stress para siswa karena dengan dapat dipilihnya mata program pembelajaran sesuai minat dan bakat dapat membuat mereka lebih leluasa untuk dapat mengeksplor bakat dan minat dalam diri para siswa, namun ini akan menuai permasalahan jika para siswa masih belum menemukan bakat dan minat mereka dan jika mereka diberikan pilihan mata Pelajaran, mereka akan merasa bingung dan khawatir dapat memilih mata Pelajaran secara terpaksa, ini dapat memicu stress pada siswa itu sendiri.
  Dari berbagai macam kontra Masyarakat tentang diterapkannya program ini dan terlepas dari apapun itu bahwa berbagai macam kontra yang terjadi pada Masyarakat terkait program ini adalah karena ketidaksiapan para Masyarakat dan masih kurangnya adaptasi dan berbagai macam tantangan ini dapat ditanggulangi melalui pemahaman kepada Masyarakat secara sistematis agar program Pendidikan ini mampu diterima dan dapat dilakukan secara maksimal tanpa adanya kesenjangan Pendidikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI