Mohon tunggu...
Agnes Gunawan
Agnes Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Don't tell people your dreams, just show them.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Risiko: Normalisasi di Era Covid-19

15 September 2021   22:21 Diperbarui: 15 September 2021   22:23 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya risiko merupakan hal fundamental dan sekaligus kritikal bagi keberhasilan penerapan manajemen risiko di suatu organisasi. Perilaku dan sumber daya manusia secara signifikan mempengaruhi semua aspek manajemen risiko pada semua tingkat. 

Karena budaya risiko merupakan hal yang fundamental, budaya risiko menjadi semakin nyata pentingnya karena implementasi suatu system manajemem risiko meliputi tugas dalam operasional sehari-hari. Tanpa memahami indicator budaya risiko, akan sulit bagi negara kita untuk merencanakan pembangunan budaya risiko yang efektif.

Seperti yang kita tahu, pandemic sudah menyerang hampir seluruh negara di dunia, termasuk negara kita, Indonesia. Sejak pandemic menyerang, hampir semua aktivitas perekonomian di Indonesia terganggu dan mengakibatkan terpuruknya perekonomian Indonesia. Perekonomian Indonesia, semakin terpuruk Ketika terjadi lockdown di Indonesia yang menyebabkan aktivitas perekonomian dalam dan luar negeri berhenti total dalam periode saat itu. Hal itu membuat perekonomian Indonesia mengalami resesi.

Ketika perekonomian Indonesia terpuruk saat lockdown, pemerintah Indonesia sangat berupaya untuk membangun perekonomian Indonesia. Pemerintah Indonesia menyelamatkan perekonomian Indonesia karena ekonomi suatu negara sangtalah krusial. Pemerintah Indonesia mulai membangun perekonomian Indonesia perlahan. 

Tentunya hal itu sangat tidak mudah diputuskan oleh pemerintah, mengingat “memulai perekonomian” berarti membesarkan risiko terkena pandemic Covid-19. 

Pemerintah telah menimbang segala sisi dan menemukan jalan terbaik yaitu membangun perekonomian, karena apabila perekonomian buruk maka masyarakat juga tidak dapat memenuhi kebutuhan nya. Pemerintah mulai membuka kegiatan ekonomi mulai dari skala yang kecil hingga skala yang besar dan melakukan hal itu sebagai “normalisasi”.

Salah satu aksi pemerintah untuk  melakukan normalisasi adalah membuka usaha dan meminimalkan risiko terpapar covid dengan melakukan vaksinasi kepada seluruh negara Indonesia. Vaksinasi yang dijalankan di seluruh Indonesia secara gratis merupakan upaya pemerintah untuk menormalisasikan aktivitas di Indonesia. 

Pemerintah melakukan impor dan pemesanan vaksin ke luar negeri, tetapi tidak memungut biaya apapun kepada masyarakat Indonesia. Vaksinasi yang dilakukan memang tidak menjamin 100% tidak akan terpapar covid¸tetapi hal ini akan meminimalkan terpapar dari Covid. Dengan adanya vaksinasi, pemerintah menyadarkan akan  pentingnya melakukan mitigasi terhadap risiko terpaparnya Covid-19. 

Jika kita lihat, vaksin merupakan salah satu standard dari hampir semua kegiatan di Indonesia. Contohnya , Pemerintah membuka kembali tempat-tempat hiburan dan mall untuk menormalkan aktivitas di Indonesia supaya ada pendapatan tetapi dengan syarat harus sudah vaksin. Hal itu merupakan salah mitigasi dan upaya pemerintah dalam normalisasi perekonomian di Indonesia.

Ketika tindakan pemerintah diambil, hal tersebut tidak berjalan lurus dan mulus, tetapi banyak naik turun dan pro kontra atas kebijakan pemerintah. Pada awalnya lockdown, lalu dilakukan PPKM, lalu PSBB karena fluktuasi yang tinggi dari jumlah penderita covid-19 di Indonesia. 

Yang baru-baru ini terjadi adalah, PPKM, sekarang pemerintah membuat PPKM dari beberapa level tujuan nya untuk membuka kembali perlahan perekonomian Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun