Siti Mahaida, Â Agnatha Aqilah Kunamae, Â Tazkia Aisya Karen, Â Ayu Nastiti Maharani, Syabina Azzahra, Reza Juliansyah, Venny Aqilah Adelia
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya
Editor : Agnatha Aqilah Kunamae
Anak-anak yang biasanya tinggal panti asuhan seringkali mendapatkan ketidakadilan seperti penyingkiran di lingkungan sosial mereka. Padahal sebenarnya anak-anak tersebut juga masih  mempunyai sebuah impian, cita-cita  serta harapan yang harus kita dengar serta mereka wujudkan. Dalam hal ini kita harusnya saling membantu mereka sebagai sesama manusia untuk dapat ikut merasakan bagaimana rasanya ketika kita didengar serta diterima oleh masyarakat sekitar kita. Melalui metode photovoice mereka dapat mengekspresikan diri mereka dengan isi pikiran dan pendapat mereka. Photovoice sendiri adalah gabungan antara foto dan juga cerita yang disampaikan langsung setelah mendapat foto tersebut, photovoice memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk dapat membagikan isi pikiran mereka dengan cara yang unik.
Saat kami berkunjung ke Mushola Maimunah yang berlokasi di Jakabaring, Palembang, kami memberikan kesempatan ke beberapa anak untuk melakukan photovoice. Â Salah satunya bernama Gibran, ia memotret buku sebagai objeknya.. Saat ditanya kenapa Gibran memilih objek tersebut, ia menjawab dengan bahasa palembang, "Supayo biso baco," yang berarti "Supaya bisa membaca." yang menunjukkan berarti Gibran paham pentingnya pendidikan untuk mencari ilmu dan meraih masa depan.
Ketika seorang anak kita berikan kesempatan untuk mereka dapat menyampaikan suatu hal yang dianggap penting, mereka tidak akan hanya merasakan kalau mereka didengarkan oleh orang lain tapi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam diri mereka. Lewat  metode photovoice ini seorang anak dapat belajar jika perilaku kecil yang mereka lakukan dapat berdampak ke hal yang lebih besar. Kesadaran anak-anak tersebut dapat menjadi motivasi untuk mereka agar dapat terlibat dapat hal yang lebih aktif dalam menjaga lingkungan sekitar dan berkontribusi terhadap masyarakat di sekitar mereka. Photovoice itu bukan hanya metode penelitian, tapi juga cara seru untuk memahami kehidupan anak-anak di panti asuhan. Fotografi punya kekuatan unik untuk menyampaikan pesan yang kadang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Gambar yang diambil anak-anak ini juga menunjukkan emosi dan cerita yang mendalam.
Sebuah Fotografi dapat menyampaikan sebuah pesan dan arti yang biasanya sulit untuk mereka jelaskan melalui kata-kata. Gambar yang diambil oleh anak-anak tidak hanya dapat menggambarkan objek yang berada di sekitar mereka, tapi hal ini juga dapat menyampaikan sebuah cerita mengenai kehidupan mereka yang mendalam. Dimana pada saat karya mereka dipamerkan kepada masyarakat luas, photovoice tidak hanya dianggap sebagai sebuah karya seni tapi juga sebagai jendela yang dapat membuka mata masyarakat terhadap tantangan serta keindahan yang ada dalam kehidupan anak-anak tersebut. Setelah hasil photovoice mereka ditampilkan, kita bisa lebih paham tentang keadaan anak-anak di panti asuhan. Ini langkah penting untuk menciptakan perubahan yang lebih baik. Lewat photovoice, kita semua bisa ikut berkontribusi untuk mewujudkan cita-cita mereka. Ayo bersama-sama membangun dunia yang lebih baik untuk generasi yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H