Kata drama berasal dari kata draomai (Haryamawan, 1998:1). Kualitas komunikasi, situasi, aksi (segala apa yang nampak dalam pentas) yang menimbulkan perhatian kehebatan, dan tegangan pada penontonatau pendengar. Drama adalah kesenian yang melukiskan sikap dan sifat manusia dan harus melahirkan kehendak manusia dengan action atau perilaku (Hasanuddin, 1996:2).Â
Krell dan Friedler (dalam Nurhayati, 2009:9) berpedapatb bahwa drama melukiskan suatu perbuatan yang dilakukan oleh pelaku cerita untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam usahanya untuk mencapai tujuan tersebut ia menghadapi hambatan dan rintangan: dipertunjukkan lewat gerak dan dialog. Jadi drama dapat menunjukkan kehendak manusia, menunjukkan perhatian dan lebih menitik beratkan kepada alur dari ceritanya.
Dapat kita asosiasikan bahwa drama adalah sebuah kebohongan. Jadi, orang yang sedang drama bia dibilang orang yang sedang berbohong. Tetapi berbohong juga dapat berbagai jenis misalnya: 1) pura-pura bahagia, pura-pura sedih, pura-pura baik. Begitu juga dalam drama itu sendiri.
Tetapi bagaimana caranya untuk menjadi sebagai seorang aktor untuk mempertunjukkan drama?
Untuk menjadi seorang aktor dalam pementasan, sebenarnya memerlukan waktu yang sangat panjang. Butuh proses latihan yang melelahkan dan waktu yang lama. Akan tetapi, tidak semua orang dapat berlatih secara ideal. Â Nah, di dalam tulisan ini saya akan membagikan beberapa kebiasaan-kebiasaan sederhana yang saya ketahui yang menurut saya dapat meningkaatkan kemampuan bermain drama.
Kebiasaan seperti apakah itu?
Latihan menjadi actor sebenarnya dapat dibagi dalam tiga hal yang bertujuan mengembangkan tiga kemampuan yaitu: 1) olahraga, 2) olah rasa, 3) oleh suara. Masing-masing memiliki porsi latihan yang sama beratnya. Akan tetapi, ada beberapa kegiatan yang sebenarnya dapat dilakukan sembari mengasah kemampuan kemampuan itu. Berikut kegiatan yang dapat dilakukan:
- Bernayanyi sambil berkendara.
- Hal ini dapat dilakukan, karena saat berkendara anda tidak perlu merasa malu. Lagu apa saja dengan suara yang keras dan ekspresi dengan tema lagu. Kegiatan ini melatih dua kemampuan sekaligus yaitu ekspresi wajah dan olah suara (power, artikulasi, dan nada bicara).
- Berlaku dramatis
- Saat melakukan kegiatan sehari-hari pun kita dapat menambahkan menjadi unsur pemeran atau aktor. Dengan cara sedikit melebih-lebihkan gerak dan ekspresi kita. Kemampuan yang dilatih adalah olah raga yakni gesture dan ekspresi.
- Diam sejenak
- Kegiatan diam sejenak ini dapat dilakukan saat adanya waktu senggang. Caranya deengan memusatkan dalam satu hal yang menonjol (kalau bisa objek yang diperhatikan tidak terlalu besar). Lakukan kegiatan objek memandang ini  selama satu sampai dua menit. Saat ingin tidur dan mengetik tugas juga bisa dilakukan untuk olahraga mata. Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi yang merupakan olah rasa dalam drama.
- Menonton video
- Tontonlah video lintas gendre secara bergantian, usahakan video tidak terlalu panjang antara satu sampai tiga menit. Kemudian ekspresikan suasana yang ada dalam video tersebut. Kegiatan ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan penghayatan yang merupakan kemampuan olah rasa dan ekspresi sebagai olah raga.
- Menirukan tokoh
- Kegiatan menirukan tokohpasti sering dilakukan. Contohnya seperti kita sedang membicarakan orang (ghibah). Kita juga dapat menirukan orang yang kita idolakan (actor, aktris atau sebagainya). Kegiatan ini akan lebih berkesan jika dilakukan di depan kac. Menirukan tokoh akan mengembangkan berbagai macam kemampuan kita mulai dari gestur, suara, sampai penghayatan.
Nah, itulah lima deretan sederhana yang bisa dilakukan untuk berlatih menjadi seorang pemeran/ aktor  dalam drama. Latihan ini akan berfungsi secara maksimal jika dilakukan secara sadar dan sengaja teratur dan juga terus menerus.
 Aktor itu harus seperti pistol yang terkokang. Ia siap menembakkan pelurunya kapan pun dibutuhkan. Jadi, kalau kalian ingin jadi aktor, latihlah terus menerus. Semakin kamu sering melatihnya, semakin bagus permainanmu.
Lalu kapan berhenti berlatih? Tidak pernah! Aktor adalah observer seumur hidup. Selama kamu masih memutuskan ada dalam dunia keaktoran, maka setidaknya selama itu juga kamu harus melatih semua perangkat yang kamu punya. Gimana? Siap jadi aktor?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H