Bahasa merupakan alat/sistem komunikasiyang diguakan oleh manusia. Bahasa juga menjadi alat komunikasi yang memudahkan manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi V bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Devianty (2017: 227) mengungkapkan bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Pengertian bahasa itu meliputi dua bidang. Pertama, bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap dan arti atau makna yang tersirat dalam arus bunyi itu sendiri. Bunyi itu merupakan getaran yang merangsang alat pendengaran kita. Kedua, arti dan makna, yaitu isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi terhadap hal yang kita dengar.
Beragamnya bahasa turut menambah variasi dalam berbahasa, variasi bahasa sendiri memiliki dua sudut pandang, sebagaimana yang dikemukakan Chaer & Agustina (2004:61), bahwa dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi atau ragam bahasa itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi atau ragam bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa.
Dari keberagama bahasa, banyaknya bahasa-bahasa atau kata-kata baru yang sangat sering dipergunakan dal sehari-hari yang disebut bahasa prokem/ bahasa gaul. Karena banyaknya para generasi ke generasi yang tidak lepas dari penggunaan media sosial. Bahasa gaul sendiri diciptakan sebagai jembatan komunikasi para generasi milenial yang tidak ingin memberi jarak atas berbahasanya saat berkumpul dengan teman-temannya.
Banyak sekali bahasa gaul yang digunakan kaum milenial pada saat ini. Semisalnya yaitu kata:
- Zeyeng
- Kata zeyeng merupakan pelesetan dari kata sayang menjadi zayank lalu berubah lagi menjadi zeyeng. Contohnya: Aku tuh zeyeng banget sama kamuJ
- Bucin
- Bucin merupaka sebuah singkatan yang artinya Bu= budak dan Cin= cinta, maka dapat dikatakan bahwa bucin= budak cinta. Budak cinta ini yaitu yang dilakukan oleh seseorang yang selalu memprioritaskan pacarnya.
- Se-Fruit
- Fruit dalam bahasa inggris artinya yaitu "buah". Jadi dapat dikatakakn se-fruit itu "sebuah"
- Se-Fruit tutorial= sebuah tutorial.
- Unfaedah
- Unfaedah juga sering dipergunakan oleh anak-anak milenial. Unfaedah= kurang bermanfaat/menguntungkan. Atau dapat dikatakan dalam bahasa kasarnya yaitu "GA PENTING"
- Panutan Q
- Kata panutan berarti kata idola/mengidolakan. Huruf Q berarti ku. Jadi panutan Q artinya panutan ku. Bisa dibilang idola ku/ idola saya.
- HQQ
- HQQ berasal dari kata hakiki yang artinya yaitu luar biasa atau mantap. Contohnya: Keindahan yang HQQ atau dapat diartikan keindahan yang luar biasa.
- Skuy
- Kata skuy yaitu kata yang hurufnya dibalik menjadi yuks yang artinya mengajak. Istilah SKUY digunakan oleh anak muda untuk mengajak temannya santai dan menikmati hidup.
- Sans
- Kata Sans terbilang salah satu bahasa gaul yang cukup populer di tahun 2019. Namun tahun 2020 kali ini, kata ini nampaknya masih cukup sering digunakan. Sans yang berasal dari kata santuy atau santai yang berarti tenang.
Dari bahasa gaul di atas dapat di kemukakan menjadi " dibawa sans aja, skuy lah kita nongs. Ajak panutan-Q ya..! inget, jangan bucin mulu! Kita nikmatin masa muda kita dengan keindahan yang HQQ "
Namun, menurut Kris Budiman "Bahasa Indonesia bukan sosok yang tunggal, ada banyak ragam atau variasinya. Variasi bahasa Indonesia mengikuti keberagaman yang ada di tengah masyarakat penggunanya, yaitu bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda itu bilang apa toh? Berbahasa yang satu, bahasa persatuan (yaitu Bahasa Indonesia). Apakah "bahasa gaul" yang notabene adalah variasi saja dari Bahasa Indonesia akan merusak persatuan bangsa kita?"
Sebagai anak muda kita selalu punya bahasa gaul yang sama. Bahasa gaul tersebut bahkan dapat kita buat sendiri, pada awalnya yang hanya di celetukkan atau iseng-iseng memodifikasi atau melesetin kata, lalu ada teman yang menanggapi, terus rutin dipakai sehingga banyak yang dengar atau lihat, lalu diadopsi/ menyebar ke yang lain.
Namun, Penggunaan bahasa gaul yang semakin marak di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Sehingga tidak dapat dipungkiri suatu saat bahasa Indonesia bisa hilang karena tergeser oleh bahasa gaul di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H