Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat diartikan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan pembangunan dalam wilayah tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat terjadi karena faktor produksi yang terjadi di wilayah tersebut seperti faktor tanah, modal, tenaga kerja, dan teknologi. Faktor lainnya adalah peningkatan jumlah penduduk akan sebanding dengan peningkatan jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga dapat diartikan sebagai suatu perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi bertambah dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga kemakmuran masyarakat pun juga ikut meningkat.Â
Adapun teori basis ekonomi yang menyatakan bahwa faktor penentu utama suatu pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah yakni berhubungan langsung antara permintaan barang dan jasa dari wilayah lain. Kemudian, teori tersebut diidentifikasi sehingga didapatkan struktur ekonomi daerah yang terbagi menjadi sektor basis dan non basis. Melalui teori pertumbuhan ekonomi wilayah, diharapkan dapat terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara signifikan.
Kabupaten Jember merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang melaksanakan kebijakan otonomi daerahnya sendiri sehingga memiliki kemampuan dalam menentukan penerimaan ataupun pengeluaran keuangan daerah untuk pembangunan wilayah di Kabupaten Jember. Perekonomian Kabupaten Jember dilihat berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jember pada tahun ini sebesar 4% sehingga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.Â
Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah dengan kategori penyumbang ekonomi terbesar yang didominasi oleh sektor pertanian, perhutanan, dan perikanan sebesar 26,91%. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember ditunjang oleh sektor pertanian karena sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian menjadi salah satu sektor terbesar yang membangun perekonomian suatu daerah.
Sektor pertanian menjadi sektor unggulan dan pemegang peranan penting dalam perekonomian di Kabupaten Jember. Â Sektor pertanian ini meliputi hasil pangan seperti padi, jagung, kedelai, kentang, kacang tanah, dan lainnya. Selain itu, pertembakauan juga menjadi komoditas dalam sektor tersebut yang keberadaannya sangat strategis dan mengundang perhatian lebih bagi banyak pihak.
Dalam dunia pertembakauan, banyak permasalahan yang terjadi seperti masalah teknis yaitu keterbatasan bibit unggul, minimnya subsidi pupuk, alat-alat pertanian yang tidak memadai, pendampingan lapangan yang tidak maksimal, dan informasi yang terbatas mengenai teknis dalam pertanian tembakau. Selain itu juga, keterbatasan modal, minimnya informasi mengenai pasar, dan tidak adanya hukum atau kebijakan yang jelas bagi para pelaku usaha pertembakauan bagi petani ataupun pengusaha kecil menjadi salah satu masalah yang dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah tersebut dapat dinilai mengalami peningkatan ataupun penurunan.
Di sisi lain, dalam suatu pasar, pengelolaan dan pengembangan produk-produk pertanian harus siap dengan menerima segala risiko permainan pasar untuk dapat mencapai keuntungan sebagai sumber devisa negara. Selain itu, dalam suatu pasar juga harus memperhatikan keseimbangan antar permintaan dan penawaran, distribusi pendapatan dan alokasi sumberdaya supaya tetap berjalan dengan seimbang. Salah satu keberhasilan dari sektor pertanian dan pertembakauan ini yakni faktor produksinya. Faktor produksi modal pertanian dapat terbagi menjadi 2 yaitu modal tetap seperti tanah dan bangunan serta modal tidak tetap seperti pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja.
Dalam hal ini, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih kepada sektor pertanian yang menjadi sektor utama untuk meningkatkan perekonomian Kabupaten Jember. Selain itu, dengan memanfaatkan potensi yang ada terutama di sektor pertanian seperti tembakau tersebut dapat diekspor hasil produksi barang dan jasa tersebut sehingga dapat membuka kesempatan kerja untuk kesejahteraan masyarakat. Selain itu, dalam proses pengadaan bibit, pemerintah juga ikut membantu menyediakan bibit unggul guna untuk mempertahankan kualitas produksi.Â
Dalam proses perawatannya, pemerintah juga ikut serta dalam meningkatkan produksi tembakau dengan memberikan subsidi pupuk dan sarana penunjang maupun bantuan alat-alat pertanian untuk menunjang produksi tembakau seperti cultivator, traktor, pompa air dan alat pemangkas batang atau tanaman pengganggu. Selain itu, untuk mengatasi dan mengurangi masalah-masalah seperti alih fungsi lahan, pemerintah dapat membuat kebijakan baru mengenai pembatasan pada penggunaan suatu lahan sehingga lahan tersebut tetap menjadi lahan pertanian sehingga dapat meningkatkan potensi pada sektor pertanian dan mempertahankan kinerja pada sektor pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H