Pajak pigouvian adalah pajak atas kegiatan ekonomi yang menciptakan eksternalitas negatif. Pemerintah menetapkan pajak pigouvian dimana merupakan suatu insentif yang dibebankan kepada pelaku eksternalitas negatif. Sehingga pemilik pabrik akan berusaha mengurangi polusinya, karena semakin tinggi pajak yang dikenakan maka semakin banyak penurunan polusi yang terjadi. Sehingga, kondisi dan kualitas lingkungan dapat tetap terjaga serta ekosistem alam dapat terjaga keseimbangannya dan dapat menyediakan sistem penunjang kehidupan seperti tanah, air dan udara.Â
Pajak pigouvian mampu dengan efektif menangani masalah eksternalitas negatif. Beberapa keuntungan ditetapkannya pajak pigouvian antara lain dapat mendorong efisiensi pasar dengan memasukkan biaya tambahan yang dikenakan oleh eksternalitas negatif, mencegah aktivitas berbahaya dan menghasilkan pendapatan tambahan pemerintah dimana dana tambahan tersebut dapat digunakan untuk mensubsidi inisiatif dan program selanjutnya. Di samping itu, pajak pigouvian juga memiliki beberapa kekurangan antara lain pajak pigouvian harus sama dengan biaya yang dtimbulkan oleh eksternalitas negatif. Namun nyatanya, pengukuran yang tepat untuk biaya sangat sulit.Â
Selain itu, pajak pigouvian juga sering dikaitkan dengan masalah politik, sehingga upaya pemerintah untuk memberlakukan pajak tersebut sering mendapat penolakan dari beberapa pihak. Selain itu, pemerintah perlu mensubsidi produsen untuk mengurangi dampak eksternalitas. Subsidi tersebut mengarah pada penurunan dalam harga komoditi. Namun, terdapat kelemahan dari subsidi ini yaitu perusahaan cenderung melakukan eksternalitas karena akan mendapat subsidi dari pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H