Mohon tunggu...
Syaiful Arifin
Syaiful Arifin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Lagi

27 Maret 2016   19:22 Diperbarui: 27 Maret 2016   19:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah libur sehari tidak menulis malam ini saya mulai menulis lagi. Karena pembiasaan menulis yang telah saya deklarasikan akan sia-sia kalau berhenti ditengah jalan. Latihan menulis yang sudah berjalan kurang lebih satu minggu memang sudah membuahkan hasil walaupun belum signifikan. Tetapi setidaknya mengalami perkembangan. Saat ini saya mulai semakin mudah merangkai kata-kata dalam bentuk tulisan. Bila sebelumnya kalau dihadapan laptop saya tidak berkutik, bahkan ide yang sebelumnya muncul di otak tiba-tiba hilang, sekarang sudah mulai bisa menggoyangkan tangan diatas keyboard. Hal ini menjadi tanda bahwa saya mulai bisa menulis.

Memang kemampuan menulis yang dihasilkan melalui latihan yang masih satu minnggu belum mengahsilkan tulisan yang layak dibaca orang lain, karena banyak kesalahan disana-sini. Mulai dari kesalahan ketik dan tidak tepatnya penggunaan kata-kata sampai tidak runtutnya ide dari satu paragraf ke paragraf yang lain. Namun sisi positifnya tetap ada yaitu kemampuan merangkai kata yang saya miliki menunjukkan kemajuan. Oleh karenanya tidak ada alasan untuk berhenti berlatih menulis walaupun hambatan kedepan semakin tidak mudah. hambatan tersebut jangan sampai melemahkan tekad yang sangat kuat, tetapi harus dijadikan penyemangat dan tantangan untuk terus berpacu mengembangkan kemampuan menulis.

Hal itu karena tidak ada orang yang bisa mencapai kesuksesan tanpa mengalami kesulitan dan hambatan. Kesulitan dan hambatan akan menghampiri siapa saja yang bergerak untuk maju. Dua hal tersebut bukan untuk menggagalkan usaha seseorang tetapi hanya menguji sejauh mana usaha seseorang tersebut meraih apa yang menjadi keinginannya. Jadi, hukum alam berlaku disini. Dengan kata lain kesuksesan itu sangat tergantung dari usaha yang dilakukan. 

Jika memang bersungguh-sungguh tentu hasilnya akan memuaskan dan jika usahanya hanya setengah-setengah maka yang didapat bukan hasil yang memuaskan tetapi berupa kekecewaan dan menjadi pecundang yang tak berarti apa-apa. Berlakunya hukum alam disini bukan berarti melepaskan campur tangan tuhan didalam usaha kita. Akan tetapi hukum alam ini diciptakan oleh Alloh bersamaan dengan kadar usaha kita. Maksudanya, jika kita bersungguh-sungguh dalam usaha kemudia berhasil maka keberhasilan ini bukan karena usaha kita akan tetapi karena takdir Allah yang bersamaan dengan usaha kita. 

Begitu pula jika kita setengah-setengah dalam berusaha mencapai keinginan kita hasil dari usaha tersebut tidak memuaskan atau bahkan gagl total maka ini juga takdir Allah yang bersamaan dengan usaha kita yang tidak maksimal. Hal ini penting untuk ditekankan agar kita tidak terjerumus pada lembah kekufuran karena keyakinan yang menyalahi tauhid.

Sebelumnya setiap hari saya bisa menghasilkan tulisan sampai tiga lembar namun belakangan ini hanya puas dengan satu halaman sebab saya mempunyai kesibukan disamping mengalami kegalauan karena sedikit mempunyai masalah pribadi yang lumayan menyita pikiran dan tenaga. Hal ini berakibat pada aktivits menulis saya. 

Karena waktu yang seharusnya digunakan untuk menulis tersita oleh kesibukan dan menyelesaikan masalah pribadi saya. Akibatnya mulai dari pagi baru kali ini saya menulis. Degan kembali berlatuih menulis seperti sekarang ini diharapkan kemampuan saya semakin bertambah sehingga cita-cita menjadi penulis tercapai. Amiin.

Menjadi penulis memang menjadi cita-cita saya dari sejak lama, tetapi actionnya baru terlaksana sekarang. karena sebelumnya motivasi menulis yang saya miliki mengalami naik turun sehingga hanya bisa mengantrkan saya pada batas angan-angan. Menjadi penulis yang saya maksud bukan penulis profesional yang bisa menghasilkan buku, akan tetapi hanya sebatas bisa mengeluarkan unek-unek menjadi tulisan yang layak baca. Itu saja cita-cita saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun