Mohon tunggu...
Agung Kurniawan
Agung Kurniawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Melihat dari lubang "kecil" supaya lebih fokus

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Maaf, Semua Ini Gratis…!

29 November 2013   15:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:32 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1385712198409889224

[caption id="attachment_295242" align="aligncenter" width="300" caption="Doc.pribadi"][/caption]

Antrian di atm centre sebuah SPBU cukup panjang, saya termasuk salah satu pengantrinya, sekalian lah pikir saya karena emang udah ngga ada uang di dompet, tinggal selembar.

Tibalah giliran saya, alangkah kagetnya setelah saya buka dompet ternyata kartu atm ngga ada, saya buka tiap sisi dompet satu demi satu, takut kelamaan dan tambah panik juga membuat orang lain lama menunggu, saya keluar dulu. Diluar kembali saya ubek-ubek tu dompet, ngga ketemu juga, sial. Mulai saya ingat-ingat kapan terakhir ambil duit.

Saya pulang dan masih mencari di rumah, ternyata ngga ada juga, akhirnya saya telpon customer service untuk mem-blok no rekening, emang sih isinya ngga banyak tapi lumayan lah, setelah saya telpon baru ingat kapan terakhir ambil duitnya. Kebetulan hari itu hari minggu jadi ngga mungkin pula saya urus ke bank, tutup, lagian kan harus buat surat kehilangan ke polisi.

Keesokan harinya saya mengurus surat kehilangan ke kantor polsek terdekat, saya bertemu dengan seorang petugas yang cukup sangar bagi saya, badannya tegap, gede, lagian kumisnya kaya gagang telpon kebalik,hee… nambah sangar aja pikirku. Setelah ditanya apa keperluanya, saya jelaskan panjang lebar. Setelah itu dia langsung membuatkan saya surat kehilangan. Sambil menunggu dia mengetik, saya tertarik dengan pin yang tersemat di dada sebelah kanannya, diatas bedge nama, kata-kata di pin tersebut terus terang membuat saya penasaran, apa benar sih polisi bisa melakukanya.

Sebelum berangkat ke kantor polisi teman saya bilang, jangan lupa siapin duit buat adminitrasi katanya, ok saya bilang.

Polisi tersebut menyerahkan surat yang sudah selesai, dia menyuruh saya mengecek lagi semuanya, mulai dari nama, no ktp, alamat, alasan kehilangan, no rekening sampai nama bank, setelah saya cek, semuanya ok, lalu dia masuk untuk minta tanda tangan dan stempel, sembari menunggu saya siapin duit seperti kata teman saya, juga untuk mengetes si polisi, apa benar kata-kata di pin itu benar-benra bisa Ia laksanakan. Tak berapa lama dia keluar dari ruangan dan langsung menyerahkan surat tersebut, sambil menerima surat itu saya berikan uang yang tadi sudah ada dalam genggaman dengan dalih sebagai uang adminitrasi, tapi nggak seperti perkiraan saya, dengan halus si polisi tersebut menjawab, “Maaf, semua ini gratis…!!!”. Dalam hati saya, ternyata polisi tersebut mampu tidak hanya memasang pin tersebut, tapi juga mampu melaksankannya. Dengan bangga saya bersalaman dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Tulisan di pin tersebut, PROFESIONALISME PELAYANAN dan NO TIP NO KKN !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun