Mohon tunggu...
Agit Yunita Purnama
Agit Yunita Purnama Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga -

Menulis adalah terapi terbaik. Di saat tak banyak kata yang bisa diucapkan. Tak banyak pribadi yang bisa mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Murah

10 April 2019   17:26 Diperbarui: 10 April 2019   17:53 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Murah
Karya: Agit Yunita

Ketika caci maki begitu mudah terlontar. Tak lagi merasa bersalah atas setiap keburukan yang sengaja dilakukan. Apakah moral kini begitu murah harganya. Tak adakah tempat damai, karena hidup hanya sementara.

Bu,

Pak,

Generasi penerus ini terlahir dari asuhan kita. Kita tak bisa menyerahkannya pada dunia. Agar ia belajar sendiri. Lalu jika sudah salah jalan, hanya tersisa sesal di hati.

Bu,

Pak,

Mereka adalah buah hati kita. Apakah kita ingin memanen buah yang busuk? Jika kita tak pernah menyirami mereka dengan sentuh kasih sayang. Menanamkan ketakutan tertinggi kepada Yang Menitipkan mereka. 

Ya, mereka hanya sekedar titipan. Yang esok lusa, kau akan dimintai pertanggungjawaban.

Maka, mulai detik ini berilah mereka segala bekal kebaikan. Agar di kemudian hari menjadi putra-putri yang membanggakan. Bukan lagi mereka yang memiliki pribadi rendah dan bermoral murah.

Bantul, 10 April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun