Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Organisasi Dianggap Sebagai Penghambat Proses Belajar dan Manfaatnya

3 September 2016   17:43 Diperbarui: 3 September 2016   17:59 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : pixabay.com

“Dek ayok ikut organisasi, untuk mengisi waktu luang selain berkuliah kelak juga akan mendapatkan pengalaman yang berharga terutama perihal kerjasama.”  Aku mengajak salah seorang junior di kampus untuk bergabung dan turut dalam organisasi. “Tidak ah kak, aku mau fokus kuliah aja. Organisasi menganggu banget nanti yang ada aku tidak cepat selesai lulus deh.” Jawab juniorku tersebut, perasaan kecewa sangat terasa sekali.

Huhuhuhu, sedih dan kecewa rasanya ketika mengajak salah seorang juniorku yang paling aku sukai karena kepiawaiannya dan kemampuannya yang pernah kulihat saat ospek dahulu tiba-tiba menolak ajakanku untuk berorganisasi dengan dalih mengganggu proses belajar.

Apakah benar demikian adanya?

Menarik sekali untuk dibahas sepertinya untuk berbagi sedikit info pengalaman kepada para pembaca yang sedang mempertimbangkan untuk ikut atau tidaknya dalam organisasi. Baik saya akan mencoba meluruskan sedikit pola pikir perihal organisasi yang dianggap sebagai penghambat salah satu proses dalam belajar.

Saya adalah salah satu aktivis yang sangat aktif sekali dalam kegiatan organisasi di kampus. Memegang jabatan penting, juga kerap kali diberikan mandat sebagai ketua pelaksana rangkaian acara sudah sering saya dapatkan. Dengan begitu saya memiliki aktivitas yang terkesan sibuk sekali. Tidak hanya waktu yang saya korbankan, tetapi juga energi juga biaya yang lebih untuk bisa menyukseskan serangkaian acara yang sudah dibebankan kepada saya.

Dengan berbagai kesibukkan yang saya ikuti dalam organisasi, apakah membuat nilai saya buruk? Tidak kok, nilai saya sama sekali tidak buruk meskipun juga terbilang tidak baik (hehe). Tetapi inilah pilihan yang harus saya tentukan, saya lebih memilih menanggung kedua tanggung jawab itu dengan tujuan sebagai proses pembelajaran dan uji mentalitas untuk diri sendiri.

Karena saya pribadi beranggapan bahwa, kegiatan organisasi adalah sebuah pembelajaran dan pengalaman penting yang harus didapatkan untuk perkembangan dalam diri. Dan itulah yang kuanggap sebagai proses penting yang kudapatkan dari organisasi yaitu, perihal tanggung jawab. Dengan berpikiran mengenai tanggung jawab tentu tujuan yang kita inginkan dari kuliah tidak mungkin dikesampingkan. Kita akan belajar membagi waktu sejak dini, demi mencapai tujuan yang diinginkan kelak.

Loh akan tetapi memang banyak aktivis yang sibuk dengan kegiatan nilai mareka buruk.

Benar, tidak bisa dipungkiri memang banyak sekali aktivis organisasi yang mendapat nilai buruk. Bahkan tidak hanya itu, mereka bahkan jarang sekali mengikuti kegiatan belajar di kampus. Mereka yang melakukan hal demikian biasanya terlalu memiliki ambisi mengejar sesuatu sehingga mengaplikasikan idealisme pada saat dan tempat yang salah. Dengan terlalu pretensinya mereka sampai-sampai menghiraukan proses belajar yang menjadikan tanggung jawab utama mahasiswa. 

Namun ada hal yang lebih penting daripada mengetahui lebih jauh tentang alasan dan mengapa mereka bersikap demikian. Yaitu, memberikan pengalaman sedikit tentang apa saja manfaat yang kita bisa dapatkan dalam organisasi, diantaranya :

1. Melatih kerjasama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun