Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ijazah Hanya Sebatas Formalitas untuk Melamar Pekerjaan

2 September 2016   15:31 Diperbarui: 5 September 2016   15:39 2385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: today.com

Kemarin setelah rapat organisasi bersama alumni selesai, saya mencoba bertanya dan berdiskusi sedikit dengan para alumni yang sudah lulus dan bekerja. Berbagai pertanyaan saya lontarkan kepadanya yang telah memiliki pengalaman banyak mulai dari kuliah hingga bekerja saat ini. Beberapa arahan serta masukan ia berikan kepadaku terutama perihal kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki dari sekarang.

Namun seketika saya kaget ketika ia melemparkan jawaban mengenai prasyarat kita diterima bekerja, ia mengatakan bahwasanya ijazah yang kita pegang dari hasil studi hanya sebatas formalitas saja. Dikarenakan materi yang kita dapatkan di bangku kuliah dahulu tidak seluruhnya dipergunakan di dunia kerja.

Benarkah?

Sebelumnya saya sudah menuliskan artikel tentang nilai disini, dimana sebagian besar mahasiswa terlalu berambisi mengejar nilai hingga mengesampingkan kegiatan penting lainnya yang seharusnya perlu dilakukan. Sebagai bentuk eksperimen dalam meningkatkan produktivitas. Pada dasarnya seseorang memang wajib untuk mengejar nilai sebagai syarat utama kelulusan, tetapi bukan berarti kita tidak melakukan kegiatan lain mengasah bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Kembali ke topik, terus terang saya belum pernah masuk dan berkecimpung di dunia kerja. Namun serangkaian pengalaman dan juga pengetahuan yang alumni saya berikan saat proses melamar kerja, cukup menambah wawasan saya mengerti dan mengetahui sisi pekerjaan. Dimana kelak nanti saya juga akan merasakan apa yang sudah dirasakannya.

Setelah lulus tentu semua orang ingin bekerja. Namun pekerjaan seperti apa kita masih belum tahu, kecuali seseorang yang benar-benar laten memiliki pendirian dan kemampuan bidang tertentu akan masuk dan melakukan pekerjaan yang diinginkannya. Setelah kita memiliki kemampuan dalam diri kita akan masuk dan bekerja pada bidang yang kita sukai tersebut.

Dalam artian sesungguhnya ijazah adalah bukti valid kita telah selesai mengenyam pendidikan di sebuah instansi atau lembaga tempat belajar. Apa yang ada dalam ijazah adalah nilai-nilai yang kita terima dari pengajar dari proses panjang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan memiliki ijazah yang resmi tentu itu adalah awal untuk melanjutkan proses yang lebih baik. Tetapi, apa yang ada dalam ijazah tidak membuat serta merta keadaan kita menjadi aman. 

Kembali pada apa yang dikatakan seniorku bahwa ijazah hanyalah formalitas sebagai prasyarat dasar kita melamar pekerjaan. Jikalau kita lolos pada administrasi awal selanjutnya adalah kapasitas dan kemampuan kita diuji oleh serangkaian test yang dilakukan oleh perusahaan. Jikalau kita sudah mengikuti serangkaian test dan kemudian lulus, berarti mulai dari situ kita sudah menjadi bagian dari perusahaan.

Oleh karenanya ijazah yang dimiliki tidaklah bisa dijadikan landasan konkrit kita berada dalam naungan perusahaan. Hal-hal lain masih perlu dipertimbangkan saat kita sudah menyerahkan berkas lamaran untuk perusahaan tersebut.

Loh lantas bagaimana agar bisa lolos serangkaian test yang dilakukan perusahaan?

Ada hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat kita masih mengenyam bangku sekolah atau kuliah. Saat kuliah mungkin berbagai rangkaian aktivitas bisa dilakukan guna menunjang kemampuan dalam diri, seperti misalnya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun