"Dhon dhon nyari penginapan ko gini gini amat si." Anto mendengus kecil kemudian menambahkan, "Buruk banget dah tempat ini kayaknya."
"Alah udahlah yang penting bisa tidur ." Jawabku ketus.
"Aduh kasian gue liat ibu itu." Waldy menumpahkan isi hatinya yang memang kukenal lembut.
"Iyasi kasian tapi gapunya otak juga si udah tua masih aja gatel itunya ." Anto dengan sembarang menanggapi ucapan waldy.
Ibro terlihat pulas dengan mimpinya. Suara nyaring tak beraturan keluar dari mulutnya. Terdengar cukup keras hingga memekakkan telinga. Merasa terganggu akhirnya kuputuskan untuk telungkup dengan ditutupi bantal juga kedua temanku. Kami semuapun tertidur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H