Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dasar Kafir (Standar Otorisasi Tuhan)

19 April 2016   16:12 Diperbarui: 19 April 2016   16:23 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguh hina peradaban manusia, etika mereka berteriak saling mencaci antar sesama,
Dasar kafir!
Dengan mudahnya kata keluar sebagai bentuk cemoohan,
Siapapun yang tidak sependapat akan dikucilkan,
Dibenarkan dengan cara-cara yang sungguh memprihatinkan,
Merasa keyakinan dirinyalah yang paling benar.

Runtuhnya kehidupan sudah mulai terasa,
Ketika mulut berbicara dengan lantangnya tanpa etika.
Akal terkontaminasi oleh sebuah indoktrinisasi massal,
Hati seakan mati oleh buaian dalih kebodohan,

Ayat suci menjadi dasar utama untuk memulai penyerangan,
Mengesampingkan etika dan moral kehidupan manusia,
Ia lupa hari esok tentu akan mati dan binasa,
Diterpa kerasnya deru dosa yang melanda,
Yang telah bersemanyam dalam kehidupannya,
Merupakan kenistaan terburuk terhadap harga dirinya.

Bukankah Tuhan mengajarkan kita untuk saling menghargai?
Sebagai bentuk persaudaraan dan solidaritas antara sesama,
Siapapun tidak akan mampu menilai seberapa besar kesalahannya,
Menjadi otorisasi standar Tuhan dalam menentukan keburukan makhluknya,
Bukan pada dalih yang cenderung berisi propaganda umat manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun