Nama: Agit Novan Pajri
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik
Univ: Universitas Muhammadiyah Jakarta
Keterlibatan politik adalah salah satu pilar utama dalam membangun masyarakat demokratis. Partisipasi aktif warga negara dalam proses politik tidak hanya memberikan ruang untuk menyuarakan aspirasi, tetapi juga menjadi cara untuk memengaruhi kebijakan yang berdampak pada kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, keterlibatan politik mencakup berbagai bentuk, seperti memberikan suara dalam pemilu, berpartisipasi dalam diskusi publik, hingga bergabung dalam aksi-aksi advokasi.
Namun, tidak semua individu memiliki minat atau dorongan untuk terlibat dalam politik. Fenomena apatisme politik menjadi salah satu tantangan besar di banyak negara, termasuk Indonesia. Apatisme politik ditandai dengan ketidakpedulian terhadap isu-isu politik, keengganan untuk terlibat dalam aktivitas politik, hingga rendahnya partisipasi dalam pemilu. Beberapa penyebab utama apatisme politik adalah ketidakpercayaan terhadap pemerintah, kekecewaan atas janji politik yang tidak terealisasi, serta kurangnya pendidikan politik yang memadai.
Apatisme politik sering kali diperparah oleh derasnya arus informasi yang tidak kredibel di era digital. Algoritma media sosial cenderung menciptakan filter bubble yang mempersempit pandangan masyarakat, sehingga mengurangi keterlibatan kritis terhadap isu-isu publik. Akibatnya, banyak orang merasa tidak memiliki pengaruh terhadap perubahan yang lebih besar dan memilih untuk tidak peduli.
Di sisi lain, keterlibatan politik adalah kunci untuk membawa perubahan. Ketika masyarakat aktif dalam politik, mereka dapat mendorong transparansi, akuntabilitas, dan responsivitas pemerintah. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari partisipasi dalam pemilu, menyuarakan pendapat melalui media sosial, hingga menginisiasi gerakan masyarakat.
Untuk mengatasi apatisme politik, diperlukan pendidikan politik yang inklusif, akses informasi yang terpercaya, dan ruang diskusi yang terbuka. Ketika masyarakat memahami bahwa suara mereka memiliki dampak nyata, apatisme politik dapat diminimalkan. Dengan demikian, keterlibatan aktif menjadi fondasi untuk membangun negara yang lebih adil, transparan, dan demokratis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI