"Besok kamu ada kegiatan?" Tanyaku padanya
"Ada sih, hanya menyelesaikan tugas individu saja"
"Setelah itu?"
"Tidak ada. Kenapa?"
"Tidak apa-apa"
Jari jemariku sudah tak kuat untuk mengetik kata demi kata. Rupanya nyawaku tinggal beberapa persen saja. Tenagaku sudah dikuras seharian untuk melewati berbagai kenyataan hidup. Waktu menunjukkan pukul 10 malam. Namun tiba-tiba, sontak pikiranku mengingat keadaan-keadaan yang membuatku lara bahkan bahagia.Â
Aku berdialog dengan diriku sendiri. Tidurlah, ragamu sudah menginginkan untuk istirahat.Â
Namun,pikiranku selalu menentangnya. Akhirnya, ku paksa untuk duduk disudut kamar ditemani ponsel yang sedari tadi hanya ku buka tutup lockscreennya. Ada kebingungan yang hadir di malam yang lelah. Bingung, haruskah aku buka galeri untuk menoleh kisah keadaan yang dahulu?
Tiba-tiba ponsel bergetar. Pesan singkat darinya bertuliskan,
"Kamu kenapa? Besok jika kamu butuh aku, kita bertemu di sudut kota biasa ya. Aku bawakan es cendol dekat persimpangan alun-alun. Hehehe."
Aku tersenyum kecil. Pesan tersebut bagaikan energi hipnotis yang melupakan ku terhadap pikiran laraku.Â