Mohon tunggu...
Agus Istanto
Agus Istanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Staff IT MIKM UNDIP SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Endemis DBD

17 April 2011   23:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:42 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Tasikmalaya merupakan salah satu daerah endemis DBD di Jawa Barat dan sering menimbulkan Kejadan Luar Biasa yang meresahkan masyarakat. Dalam rangka menurunkan kasus DBD di wilayah Kota Tasikmalaya di bentuk Pokja DBD tingkat Kelurahan, namun pelaksanaannya belum optimal sehingga angka kesakitan DBD tetap relatif tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganailis Hubungan faktor-faktor Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja petugas Pokja DBD Tingkat Kelurahan di Kota Tasikmalaya ,

Jenis penelitian Explanatory Research dengan pendekatan cross-sectional, teknk samplng menggunakan metode proporsional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 36 kelurahan dan108 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tertsruktur menggunakan kuesioner dan Focus Group Discusion. Hasil penelitian dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji statistik Chi Square.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Responden yang memiliki pengetahuan baik dengan responden yang memiliki pengetahuan kurang jumlahnya sama besar (50%). Beban kerja berat (63,0%), Motivasi baik (94,4%). Sikap baik (67,6%). Imbalan baik (73,2%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara factor pengetahuan dengan kinerja petugas dengan nilai p = 0,020 (p< 0,05) serta tdak terbukti secara bermakna hubungan faktor persepsi beban kerja (p = 0,82), persepsi motivas (p = 0,687), sikap (p = 0,279), persepsi imbalan (p = 0,111) dengan kinerja petugas Pokja DBD (p>0,05). Hasil FGD menunjukkan bahwa pada umumnya petugas Pokja DBD melaksanakan kegiatan Pokja bila ada kasus sedangkan untuk perencanaan dan evaluasi umumnya tidak dilaksanakan, Untuk mengoptimalkan kinerja Pokja DBD di Kota Tasikmalaya, sebaiknya petugas pokja DBD kelurahan meningkatkan pengetahuannya tentang metode pemberantasan penyakt DBD serta cara penggerakkan PSN oleh masyarakat. Disamping tu perlu perencanaan yang matang serta disepakati oleh semua pihak serta mampu mengkoordnasikan sumber daya yang tersedia, sehingga dapat mencapa hasil yang optmal.

Tasikmalaya City is one of endemic areas of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) at West Java in which it is often happened outbreak event and can be restlessness in community. To decrease number of DHF cases in Tasikmalaya City, there was formed work group of DHF at village level, but the implementation had not been worked optimally. Therefore, morbidity rate of DHF was relatively still high.

Aim of research was to analyze relationship between the human resources factors and worker performance of DHF work group at village level in Tasikmalaya City.

This was an explanatory research using cross sectional approach. Sample was taken through proportional random sampling. Number of sample was 36 villages and 108 respondents. Interview and Focus Group Discussion were conducted to collect data. Statistical analysis for quantitative data used Chi Square test.

Percentage of respondents who have good knowledge (50 %) is as same percentage of respondents who have bad knowledge (50 %). Most of the respondents feel hard work burden (63,0 %), have good motivation (94,4 %), good attitude (67,6 %), and good reward (73,2 %). In terms of statistical analysis, factor of knowledge has significant relationship with worker performance (p = 0.020). The other sides, the factors of work burden (p = 0.820), motivation (p = 0.687), attitude (p = 0.279), and reward (p = 0.111) do not have significant relationship with worker performance of DHF work group.

To obtain optimal official work performance in Tasikmalaya City, official workers of DHF at village level should improve their knowledge about method of DHF elimination and ways of activation for eliminating mosquito's breeding place. Besides that, City Health Office should make a good plan that is approved by all sectors and can coordinate human resources for reaching optimal result.

Sumber Berita : www.mikm.undip.ac.id


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun