Mohon tunggu...
Agista Nanda Prasetya
Agista Nanda Prasetya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis artikel untuk mengasah keterampilan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Anti Bullying Guna Menciptakan Lingkungan Nyaman dan Aman di SDI Al-Faqih Desa Sukoanyar

5 Agustus 2024   00:00 Diperbarui: 5 Agustus 2024   00:07 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi Pribadi)

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, atas nama Agista Nanda Prasetya, Nadya Gina Dewanti, dan Hilda Ryma Chiquita, melaksanakan edukasi anti bullying. Materi tersebut dilakukan berlandaskan buku panduan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang di terbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Materi tersebut juga sejalan dengan implementasi pencegahan kekerasan yang di atur dalam Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP). Materi anti bullying memiliki peranan yang besar dalam dunia pendidikan, karena membantu peserta didik memahami konsep bullying, bentuk-bentuk manifestasinya, dan dampak negatifnya terhadap korban.

Materi anti bullying pada umumnya di sampaikan pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Pada saat MPLS merupakan kesempatan yang baik untuk memperkenalkan nilai-nilai dasar, aturan, tata tertib sekolah, serta pentingnya mencegah dan menangani bullying. Sesi kami pada kesempatan kali ini mencakup definisi bullying, jenis-jenisnya, dampak negatifnya, serta cara mencegah dan melaporkan insiden bullying melalui presetasi visual, diskusi interaktif, dan penanganan melalui studi kasus. Kegiatan ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai bullying dan ruang bagi siswa untuk berbagi pengalaman serta solusi. Penyampaian materi dilaksanakan secara berkala dan melalui berbagai media untuk memastikan pemahaman, menguatkan pesan, dan membangun budaya sekolah yang inklusif, serta aman bagi semua siswa di SDI Al-Faqih.

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Pada saat penyampaian materi siswa SDI Al-Faqih sangat antusias untuk menyimak dan mendengarkan. Tidak hanya sesi penyampaian materi saja, diberikan juga permainan edukatif yang ditujukan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan. Para guru dan staff SDI Al-Faqih mendukung penuh kegiatan yang dilakukan. Dengan adanya materi anti bullying, siswa akan lebih memahami akan bahaya dan konsekuensi dari tindakan bullying, baik bagi korban maupun pelaku. Pemahaman ini akan memotivasi siswa untuk tidak melakukan tindakan bullying, sehingga mampu menciptakan kondisi lingkungan yang aman dan nyaman di sekitar siswa. Selain itu, materi anti bullying mampu membantu siswa untuk menyulam mimpi dan mewujudkan harapan tanpa adanya gangguan, sehingga para siswa mampu meningkatkan rasa kepercayaan diri mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun