Mohon tunggu...
Agista Heppy
Agista Heppy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggalian Potensi Literasi Berbasis Teknologi pada Siswa Sekolah Dasar di Desa Sarimulyo

6 September 2021   16:30 Diperbarui: 6 September 2021   16:32 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Potensi Desa

Sarimulyo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Desa ini merupakan pecahan dari Desa Sraten yang mulai berdiri sendiri sejak tahun 1996. Desa Sarimulyo terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Cempokosari, Dusun Pandansari, Dusun Rejomulyo, dan Dusun Sempu. Desa ini terletak di bagian paling utara dari Kecamatan Cluring, dimana mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani dan wirausaha. Banyak sekali potensi di desa ini yang dijadikan sebagai usaha bersama dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Pemberdayaan dari desa juga turut mengambil langkah pemantauan secara langsung ke lapangan melalui acara “Bersepeda Bersama untuk Menampung Aspirasi Masyarakat” yang rutin dilakukan setiap hari minggu.

Gambar 1. Kegiatan Rutin Bersepeda Bersama oleh BPD Sarimulyo|Dokpri
Gambar 1. Kegiatan Rutin Bersepeda Bersama oleh BPD Sarimulyo|Dokpri
 Melalui kegiatan rutin ini, akan diperoleh informasi terkini seputar pengembangan desa, sehingga akan dapat dijadikan acuan untuk perencanaan pengembangan lebih lanjut ke depannya.
  • Identifikasi Masalah

Pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir memberikan dampak yang cukup besar diberbagai sektor kehidupan. Pemberlakuan protokol kesehatan yang harus dipatuhi guna memutus rantai penyebaran virus menjadi salah satu kendala yang berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. Kegiatan belajar mengajar di sekolah sempat dilaksanakan secara daring guna menghindari kumpulan massa. Pada masa PPKM saat ini, kebijakan pembukaan sekolah 50:50 telah diberlakukan. Sekolah dasar di Desa Sarimulyo juga turut menerapkan sistem tersebut, dimana pelaksanaannya yaitu untuk murid kelas 1, 2, 3, dan 6 masuk sekolah pada sesi pagi, kemudian untuk kelas 4 dan 5 masuk sekolah pada sesi siang.

Dengan adanya kebijakan seperti ini, maka tentunya kegiatan belajar yang diperoleh siswa menjadi tidak maksimal. Siswa-siswa SD cenderung kurang memanfaatkan waktu yang tersedia untuk belajar, namun mereka justru terus menerus bermain game karena sudah memiliki smartphone pribadi yang diperoleh dengan alasan ijin untuk kegiatan sekolah. Padahal kurikulum yang diterapkan pada saat ini adalah tematik, yang tergolong cukup sulit untuk dipahami dan diinterpretasikan menjadi suatu wujud pembelajaran. Rendahnya minat baca oleh siswa, mendorong saya sebagai mahasiswa KKN Desa Sarimulyo untuk membantu meningkatkan budaya literasi yang berbasis teknologi, sehingga diharapkan siswa tidak memanfaatkan smartphone nya untuk bermain game saja, tetapi juga dapat digunakan untuk mengakses situs-situs pembelajaran online untuk menambah wawasan pengetahuan.

  • Rencana Solusi

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penulis ingin membantu guru dalam penyusunan media belajar yang lebih menarik dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sehingga akan meningkatkan minat siswa dalam kegiatan literasi. Rencana program yang akan dilakukan yaitu menyusun video interaktif bersama dengan tenaga pengajar, dimana video tersebut memuat materi yang sulit dipahami oleh para siswa Sekolah Dasar di Desa Sarimulyo. 

Selain membuat video, penulis juga akan membuatkan channel YouTube yang dapat diakses oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Jadi penyebaran video interaktif selain dilakukan oleh guru, juga diupload melalui channel YouTube yang telah dibuat, sehingga dapat diakses oleh banyak siswa serta dalam hal ini diharapkan para wali murid untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung kegiatan literasi berbasis teknologi yang dilaksanakan oleh para siswa. 

Dengan dibuatnya video interaktif tersebut, diharapkan para siswa dapat dengan mudah memahami materi yang awalnya mereka kesulitan dalam memahaminya dan diharapkan para siswa tidak merasa bosan untuk membaca karena tampilan video yang dibuat menarik. Sehingga meskipun dalam kondisi pandemic yang tidak kunjung usai, para siswa dan guru masih dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar, utamanya penggalakan kegiatan literasi dengan normal melalui pemanfaatan media literasi berbasis teknologi. (Agista Heppyneng Tyas / KKN 02 / Banyuwangi / Nanang Tri Haryadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun