Mohon tunggu...
Agista Syasifa Putri Destaman
Agista Syasifa Putri Destaman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Insightful

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Komunikasi Terapeutik: Kunci Penting Perawat dalam Merawat Pasien

5 Januari 2025   01:25 Diperbarui: 8 Januari 2025   11:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perawat adalah bagian penting dalam dunia medis. Mereka bukan hanya membantu pasien secara fisik, tetapi juga memberikan edukasi, dukungan, dan memastikan pasien merasa nyaman selama proses perawatan. Peran perawat dalam sistem kesehatan sangat krusial, karena mereka berada di garis depan pelayanan, berinteraksi langsung dengan pasien setiap hari. Salah satu cara penting yang digunakan perawat untuk mendukung pasien adalah melalui komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik membantu perawat membangun hubungan baik dengan pasien. Dengan berbicara secara jelas, ramah, dan penuh empati, perawat dapat membuat pasien merasa didengar dan dihargai.

Selain membantu pasien secara langsung, perawat juga berperan sebagai penghubung antara pasien dan dokter. Hal ini sangat penting, terutama ketika pasien harus memahami kondisi kesehatannya dan mengikuti arahan medis yang diberikan. Dengan komunikasi yang baik, perawat dapat menyampaikan informasi dari dokter dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh pasien, sehingga pasien merasa lebih yakin dan tidak bingung.

Pada Rabu, 13 November 2024, penulis mengamati pekerjaan perawat di Rumah Sakit Universitas Airlangga. Dari pengamatan tersebut, terlihat bahwa perawat selalu berusaha menjalankan tugasnya dengan baik, sesuai aturan dan etika profesi. Mereka menggunakan komunikasi yang ramah dan efektif dalam setiap interaksi dengan pasien. Perawat selalu menyapa pasien dengan senyum dan nada suara yang lembut, menciptakan suasana yang nyaman dan tidak menegangkan. Mereka menunjukkan kesungguhan untuk mendengarkan keluhan pasien dengan penuh empati dan memberikan tanggapan yang sesuai.

Ketika memberikan arahan, perawat memastikan informasi yang disampaikan mudah dimengerti oleh pasien. Mereka berbicara perlahan dan jelas, sering kali menggunakan analogi atau contoh sederhana untuk membantu pasien memahami konsep medis yang mungkin sulit. Jika pasien masih bingung, perawat dengan sabar memberikan penjelasan tambahan hingga pasien benar-benar mengerti. Dalam setiap interaksi, prinsip 5S—senyum, salam, sapa, sopan, dan santun—dijalankan dengan konsisten. Hal ini tidak hanya membuat pasien merasa dihargai, tetapi juga menciptakan rasa percaya antara pasien dan perawat.

Komunikasi terapeutik juga memungkinkan perawat memahami kebutuhan pasien secara lebih baik, baik kebutuhan fisik maupun emosional. Dengan mendengarkan keluhan pasien dengan empati, perawat dapat menangkap informasi yang mungkin terlewatkan dalam pemeriksaan medis biasa. Hal ini memungkinkan perawat memberikan perawatan yang lebih tepat dan sesuai dengan kondisi masing-masing pasien. Selain itu, komunikasi yang jelas dan mudah dipahami sangat penting agar pasien dapat mengikuti arahan medis dengan baik, seperti jadwal pengobatan, perubahan pola makan, atau latihan fisik yang direkomendasikan.

Penjelasan yang diberikan perawat tentang kondisi kesehatan dan pengobatan sangat membantu pasien merasa lebih yakin dan percaya diri. Ketika pasien memahami dengan baik apa yang terjadi pada tubuh mereka dan bagaimana langkah-langkah perawatan dapat membantu mereka sembuh, tingkat kecemasan mereka cenderung berkurang. Ini memberikan dampak positif pada proses penyembuhan, karena pasien menjadi lebih kooperatif dan termotivasi untuk mengikuti program perawatan.

Komunikasi terapeutik tidak hanya bermanfaat bagi pasien, tetapi juga bagi keluarga pasien. Perawat sering kali menjadi sumber informasi utama bagi keluarga, membantu mereka memahami kondisi pasien dan bagaimana mereka dapat memberikan dukungan terbaik di rumah. Dengan memberikan informasi yang jelas dan mendukung keluarga secara emosional, perawat membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pemulihan pasien.

Dalam dunia medis yang sering kali penuh tekanan, komunikasi terapeutik menjadi alat penting bagi perawat untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan pasien dan keluarga mereka. Dengan komunikasi yang baik, perawat tidak hanya membantu pasien sembuh secara fisik, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman. Ini menjadikan komunikasi terapeutik sebagai salah satu elemen penting dalam tugas perawat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Melalui pendekatan ini, perawat mampu memenuhi kebutuhan pasien secara holistik, mendukung kesejahteraan fisik, emosional, dan psikologis mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun