Mohon tunggu...
agisni nur fauziah
agisni nur fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Bimbingan Konseling semester 1 Universitas Pendidikan Indonesia

memiliki hobi menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak dari Kegagalan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Baru

2 November 2023   23:24 Diperbarui: 2 November 2023   23:30 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa sangat rawan mengalami stress tingkat tinggi khususnya mahasiswa akhir dan juga mahasiswa baru, yang menjadi fokus utama disini ialah mahasiswa baru yang kurang bisa menyesuaikan diri dan pada akhirnya mengalami kegagalan penyesuaian diri.

Akhir-akhir ini ramai diberitakan kasus bunuh diri mahasiswa, beragam faktor penyebab mahasiswa akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, salah satu faktor utamanya ialah stress. Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya bahwa kegagalan dalam penyesuaian diri dapat menimbulkan stress yang mendalam.

Menurut Siswanto (2007:70), terdapat beberapa gejala yang dapat diamati mengapa seorang individu mengalami kegagalam dalam penyesuaian dirinya. Gejala gejala tersebut adalah:

  • Tingkah laku yang menyimpang dan tidak sesuai norma bahkan mengancam bagi sekitar, biasanya individu menampakan prilaku yang tidak wajar sehingga orang disekitar ketakutan untuk berinteraksi dengannya.
  • Individu yang bersangkutan tampak kesulitan, tidak nyaman, bahkan tidak mampu dalam mengoptimalkan penyesuaian dirinya dan berdampak pada prestasi dan juga kualitas dirinya.
  • Individu tersebut memiliki gejala distress subyektif yang terus menerus atau kronis, yaitu ketakutan dalam menjalin relasi dan komunikasi dengan orang lain dan menyebabkan individu tersebut mengalami gejala gejala lanjutan seperti, cemas, depresi dan panik.

Bagaimana sih penanganan dari depresi mahasiswa sebagai dampak gagalnya penyesuaian diri. Disini individu tentunya perlu melihat dan mengevaluasi kembali apa yang telah terjadi pada dirinya, membenahi kembali kehidupan beragamanya, dan menggunakan sarana atau fasilitas yang selama ini telah tersedia, contohnya seperti konseling  dan psikoterapi, individu juga diharapkan berlatih dalam menulis guna untuk mengekspresikan emosi lewat tulisannya.

Konseling disebut juga proses penanganan masalah individu yang dibantu oleh seorang professional yaitu konselor secara sukarela untuk mengubah prilakunya, mengklarifikasi sikapnya, ide-ide dan tujuannya sehingga masalahnya mungkin terpecahkan.

Menurut James P. Chaplin, psikoterapi siartikan sebagai penerapan Teknik khusus dalam penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan menyesuaikan diri setiap hari. Psikoterapi lebih menekankan pada penyembuhan atau pengobatan gangguan psikis menggunakan teori psikologis.

Peran atau tujuan dari konseling dan psikoterapi disini yaitu sebagai berikut:

  • Penguatan emosi, peran konseling dan juga psikoterapi disini sebagai pendukung yang mendorong individu agar dapat keluar dari permasalahannya dan juga meyakinkan individu bahwa dirinya dapat keluar dari permasalahannya lewat caranya sendiri.
  • Mengurangi tekanan emosi, disini peran konseling dan psikoterapi yaitu dalam membantu individu untuk melepaskan emosi yang selama ini ditahannya lewat bercerita ataupun tulisan.
  • Membantu individu dalam mengembangkan potensi yang dimiliki, dengan menyediakan kesempatan bagi individu untuk refleksikan diri, intropeksi dan juga lebih mengenal dirinya sendiri juga pengalaman yang dia lalui.
  • Mengubah struktur kognitif, tujuan konseling dan juga psikoterapi dalam hal ini adalah untuk menjelaskan lebih detail kepada individu mengenai kehidupan, bahwa kehidupan bukanlah hanya tentang hitam dan putih saja akan tetap lebih jauh dari itu .
  • Meningkatkan pengetahuan dan juga kapasitas agar dapat memilih keputusan yang tepat bagi hidupnya, disini konselor dapat mencerminkan prilakunya dan juga dapat memberikan andai andai kepada konseli konsekuensi dari keputusan yang dia ambil.
  • Meningkatkan hubungan antar pribadi, kenyamanan yang terjalin saat sesi konseling memmungkinkan atau mendorong individu untuk bersikap lebih terbuka kepada orang lain.

Kegagalan mahasiswa dalam menghadapi penyesuaian diri di perguruan tinggi yang berkelanjutan berdampak pada Kesehatan mental mahasiswa itu sendiri, akibat dari gangguan mental tersebut mempengaruhi lingkungan sekitar khususnya mahasiswa itu sendiri karena mungkin dapat menghambat untuk produktif dan mengembangkan potensi diri. Dari peran dan tujuan dari konseling dan psikoterapi yang telah dipaparkan, dapat kita ketahui seberapa pentingnya konseling dan psikoterapi dalam mendorong dan juga mendukung individu dalam permasalahan yang dihadapi khususnya dalam permasalahan penyesuaian diri. Mengakhiri hidup bukanlah jalan dari permasalahan, masih ada konselor dan sarana atau fasilitas lainnya yang siap membantu kalian keluar dari permasalahan yang ada.

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd & Nadia Aulia Nadhirah, M.Pd.

Universitas Pendidikan Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun