Mohon tunggu...
Agisna Nurlatifah
Agisna Nurlatifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PGSD Universitas Muhammadiyah Kuningan

Hobi saya mendatangi tempat-tempat baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Generasi Berintegritas: Penguatan Pendidikan Berkarakter di Era Modern

20 Januari 2025   07:23 Diperbarui: 20 Januari 2025   07:23 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://eduvortixel.com/tag/empati/

Di era modern yang dipenuhi tantangan globalisasi, digitalisasi, dan perubahan nilai-nilai sosial, pendidikan berkarakter menjadi sebuah kebutuhan mendesak. Pendidikan tidak lagi sekadar transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk manusia yang bermoral, berintegritas, dan memiliki kepribadian kuat. Dalam konteks Indonesia, pendidikan berkarakter berlandaskan nilai-nilai Pancasila, yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Pentingnya Pendidikan Berkarakter

Pendidikan berkarakter bertujuan membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kemampuan emosional dan spiritual. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, toleransi, dan rasa cinta tanah air harus ditanamkan sejak dini untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan bermartabat.

Namun, pelaksanaan pendidikan berkarakter di Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah pengaruh teknologi yang tidak terkontrol, yang sering kali membawa budaya asing yang bertentangan dengan nilai lokal. Selain itu, kurangnya kesadaran dan pemahaman guru tentang metode pengajaran berbasis karakter juga menjadi kendala utama. 

1. Pendekatan Pembelajaran yang Monoton

Materi pendidikan berkarakter sering kali disampaikan secara teoritis dan tidak aplikatif. Hal ini membuat siswa sulit memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Minimnya Pelatihan untuk Guru

Guru sebagai ujung tombak pendidikan sering kali tidak mendapatkan pelatihan yang memadai untuk mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulum. Akibatnya, pendidikan karakter tidak terlaksana secara optimal.

3. Kurangnya Kolaborasi dengan Orang Tua

Pendidikan karakter seharusnya tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga melibatkan orang tua. Sayangnya, kolaborasi antara sekolah dan orang tua sering kali minim, sehingga nilai-nilai karakter yang diajarkan di sekolah tidak berlanjut di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun